Featured
Home
All posts
Tuesday, January 24, 2017
Thursday, January 19, 2017
Tuesday, January 17, 2017
Penggolongan Narkotika Dan Psikotropika Terbaru Berdasarkan PERMENKES Tahun 2017
Apotekers.com Dalam perkembangan ilmu pengetahuan banyak sekali perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap obat-obatan, makanan dan lainya. Pada artikel ini akan menginformasikan tentang perubahan terbaru mengenai penggolongan narkotika dan psikotropika berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2017.
Tentunya perubahan-perubahan ini berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari dan diteliti terlebih dahulu. Hal ini sangatlah berpengaruh terhadap keselamatan orang banyak, dengan informasi ini diharapkan masyarakat juga dapat mengetahui apa saja jenis perubahan penggolongan narkotika maupun psikotropika agar nantinya tidak disalahgunakan dalam pemakaian, dosis dan segala macamnya.
Menimbang hal-hal yang tersebut dibawah ini :
a. bahwa terdapat peningkatan penyalahgunaan beberapa zat baru yang memiliki potensi sangat tinggimengakibatkan ketergantungan yang belum termasuk dalam Golongan Narkotika sebagaimana diatur dalam Lampiran I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Perubahan Penggolongan Narkotika;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062)-2-2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5419);
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dari itu perubahan penggolongan narkotika dan psikotropika harus dilakukan. Berikut dibawah ini uraian lengkap Peraturan Menteri Kesehatan RI terbaru tentang perubahan penggolongan narkotika tahun 2017. Silahkan untuk mendowloadnya dibawah ini.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN PENGGOLONGAN NARKOTIKA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA
Monday, January 16, 2017
Identifikasi Penetapan Kadar Dan Ekstraksi Flavonoid
Apotekers.com Flavonoid merupakan senyawa polar karena adanya sejumlah gu
gus hidroksil bebas, sehingga dapat larut dalam pelarut polar seperti metanol, etanol, butanol dan air.Adanya gula yang terikat pada flavonoid menyebabkan flavonoid lebih mudah larut dalam air, aglikon yang kurang polar seperti flavon yang termetoksilasi cenderung lebih mudah larut dalam pelarut dan kloroform.
Friday, January 13, 2017
Identifikasi Isolasi Minyak Atsiri
Apotekers.com Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman.Minyak ini minyak esensial.Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya.Dalam keadaan segar dan murni tanpa pencemar , minyak atsiri umunya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resin serta warnanya berubah menjadi lebih tua (gelap).Untuk mencegah supaya tidak berubah warna, minyak atsiri harus terlindungi dari pengaruh cahaya, misalnya disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap.
Wednesday, January 11, 2017
Pengertian Dan Struktur Kulit
Apotekers.com Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapiasan tanduk, secara terus-menerus (keratinasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melainkan untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar.
Tuesday, January 10, 2017
Monday, January 9, 2017
Manfaat Luar Biasa Dari Lidah Buaya Untuk Kesehatan
Apotekers.com Lidah buaya telah lama digunakan untuk tujuan kecantikan. Sehingga orang-orang hampir tidak menyadari potensi yang bervariasi dan luar biasa lainya untuk kesehatan kita. Ada beberapa manfaat kesehatan dari lidah buaya yang tidak dipedulikan orang pada umunya, dan sudah saatnya kita mulai menyadari potensi yang sebenarnya.
Lidah buaya dianggap sebagai "ramuan ajaib", karena memiliki potensi untuk mengobati luka bakar, luka dan bahkan kanker! Dan hanya itu Lidah buaya juga memiliki potensi untuk menopause hot flushes dan dianggap menjadi yang terbaik, baik ketika dikonsumsi dan diterapkan secara eksternal.
Lidah buaya telah menjadi tanaman obat yang sejak dulu sudah digunakan dalam ribuan tahun terakhir, diketahui mengandung senyawa tanaman yang sehat. Gel lidah buaya dikatakan mengandung senyawa bio-aktif seperti vitamin, mineral, antioksidan dan asam amino.
Manfaat kesehatan dari lidah buaya tidak hanya itu saja. Juga diketahui agen antibakteri yang sangat kuat. Ini mengandung polifenol yang mencegah pertumbuhan bakteri, yang menyebabkan infeksi di dalam tubuh. Lidah buaya juga sangat dikenal untuk membunuh bakteri Streptococcus mutans plak-memproduksi serta Candida albicans. Ditemukan juga bahwa lidah buaya memiliki potensi untuk mempercepat penyembuhan sariawan dan penyakit gusi.
Berikut merupakan manfaat luar biasa dari lidah buaya untuk kesehatan :
1. Untuk Detoksifikasi:
Lidah buaya adalah salah satu pembersih paling efektif, karena kaya akan vitamin, mineral dan asam amino. Hal ini juga memperkuat sistem pencernaan dan juga membantu tubuh untuk membuang limbah dan racun dalam tubuh. Lidah buaya juga dapat digunakan untuk mengobati peradangan.
2. Mendukung Sistem kekebalan:
Aloe vera atau lidah buaya diperkaya dengan polisakarida yang membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga memungkinkan tubuh untuk berada pada kondisi terbaiknya. Lidah buaya dikenal untuk membantu menyusun ulang sistem kekebalan tubuh, karena memiliki sifat antibakteri.
3. Menurunkan Kolesterol:
Bagi anda yang menderita kolesterol tinggi. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lidah buaya memiliki efek positif dalam mengatur kadar gula darah dan kolesterol. Pada gilirannya ini membantu dalam menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Tapi, hanya ada beberapa bukti yang menunjukkan hal ini.
4. Sangat baik untuk Pencernaan & Mengobati Pencernaan Masalah:
Siapapun yang menderita masalah-pencernaan terkait seperti IBS (Irritable bowel syndrome) penyakit yang menyerang usus besar ini dapat diatasi dengan menggunakan lidah buaya untuk memberikan bantuan dari gejala yang menyakitkan ini. Lidah buaya dapat memberikan rasa dingin dan juga dapat menenangkan serta membantu meringankan rasa sakit.
5. Vitamin Terbaik Dan Mineral Terbaik :
Lidah buaya adalah gudang vitamin A, C, E, B1, B2, B3, B6, B12, dan asam folat. Hal ini juga diperkaya dengan kalsium, magnesium, selenium, seng, kalium dan zat besi.
6. Bagus Untuk Menangani Luka bakar:
Aloe vera memiliki kemampuan untuk memberi rasa yang dingi pada kulit meradang dan meningkatkan kolagen dan kandungan asam hyaluronic yang membantu meremajakan kulit dan membantu dalam pembentukan sel kulit baru ketika terkena cedera atau luka bakar.
7. Mengurangi Sembelit:
Ada zat yang disebut lateks yang ditemukan di bawah kulit daun, yang dapat untuk menyingkirkan sembelit. Ini berisi aloin dan barboloin yang memiliki efek pencahar, ini sangat menakjubkan yang dapat mengobati kondisi sembelit pada tubuh.
8. Untuk Sariawan Dan Luka lambung
Lidah buaya akan membantu dalam menyembuhkan sariawan. Selain itu Menerapkan gel lidah buaya pada daerah yang sakit pada kulit dapat untuk membantu mengurangi rasa sakit, seperti dicatat oleh sebuah penelitian. Hal ini bisa disebabkan karena polifenol di dalamnya yang membantu dalam masalah peradangan kulit.
Sumber : http://www.boldsky.com/health/nutrition/2017/aloe-vera-is-more-than-just-a-beauty-product-know-how-this-herb-benefits-our-health/8-treats-mouth-ulcers-pf142673-109815.html
Sunday, January 8, 2017
Pembagian Psikotropika Dan Narkotika Berdasarkan Undang-Undang
Apotekers.com Maraknya penyalahgunaan obat-obatan terlarang membuat kita semua mesti waspada terhadap hal tersebut. Banyak dampak buruk yang dapat timbul dari penyalahgunaan tersebut. Dan tentunya kita harus mempunyai pengetahuan yang cukup juga tentang obat-obat terlarang tersebut, seperti halnya psikotropika dan narkotika yang memang rentan dalam penyalahgunaan . Pada artikel ini akan dibahas tentang pengelompokan/ pembagian obat-obat psikotropika dan narkotika berdasarkan UU.
Psikotropika
Menurut UU No.5 Tahun 1997 psikotropika digolongkan menjadi:a. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: etisiklidina, tenosiklidina, dan metilendioksi metilamfetamin (MDMA).
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: amfetamin, deksamfetamin, metamfetamin, dan fensiklidin.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: amobarbital, pentabarbital, dan siklobarbital.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: diazepam, estazolam, etilamfetamin, alprazolam.
Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin. Obat narkotika ditandai dengan simbol palang medali atau palang swastika.Menurut Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: kokain, opium, heroin, dan ganja.
b. Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: fentanil, metadon, morfin, dan petidin
c. Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: etilmorfina kodein, dan norkodeina.
Baca Juga : Obat Psikotropika, Obat Narkotika, Obat keras, Obat Bebas Terbatas dan Obat bebas
Saturday, January 7, 2017
7 Obat Baru Yang Disetujui Oleh FDA Pada Akhir Tahun
Apotekers.com Dalam setiap perkembangannya FDA dianggap sebagai pedoman bagi seluruh perkembangan dalam industri farmasi di dunia. Tentunya banyak hal yang perlu dan harus dilakukan oleh FDA agar terciptanya keamanan dalam setiap pengobatan. Obat-obatan yang memperoleh persetujuan dari FDA haruslah lulus dalam setiap tahapan uji yang menjadi standar dari FDA.
Berikut 7 obat baru yang disetujui oleh FDA, diantarnya ada obat-obatan yang indikasinya diperluas.
1. Avastin
FDA memperluas indikasi bevacizumab Roche (Avastin), pada tanggal 7 Desember 2016.
Awalnya disetujui untuk pengobatan kanker kolorektal metastatik, Avastin sekarang dapat digunakan dalam kombinasi dengan carboplatin dan paclitaxel atau dalam kombinasi dengan carboplatin dan gemcitabine kemoterapi untuk pengobatan wanita dengan ovarium platinum-sensitif berulang epitel, tuba fallopi, atau kanker peritoneal primer .Tentunya ini melalu uji yang sangat ketat guna untuk melihat kombinasi yang tepat.
Selain itu Obat ini juga dapat digunakan untuk pengobatan beberapa jenis kanker paru-paru, kanker otak, kanker ginjal, dan kanker serviks.
Berikut efek samping yang paling umum dilaporkan oleh peserta uji yang diobati dengan Avastin dan kemoterapi meliputi trombositopenia, mual, dyspnea, epistaksis, hipertensi, kelelahan, neutropenia demam, proteinuria, sakit perut, hiponatremia, sakit kepala, dan nyeri ekstremitas.
2. Eucrisa
FDA menyetujui Anacor Pharmaceuticals 'crisaborole salep (Eucrisa) pada 14 Desember 2016.
Eucrisa, phosphodiesterase 4 (PDE-4) inhibitor, diindikasikan untuk pengobatan dua kali sehari dari dermatitis atopik, jenis umum eksim, pada pasien berusia 2 tahun dan usia lebih dari 2 tahun.
Efek samping yang paling umum yang terjadi terkait dengan penggunaan obat adalah rasa sakit saat penggunaan, termasuk pembakaran atau menyengat. FDA mengakui bahwa beberapa peserta uji juga mengalami reaksi hipersensitivitas, dan memperingatkan bahwa Eucrisa tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat reaksi tersebut untuk bahan aktif obat, crisaborole.
3. Jardiance
FDA juga memperluas indikasi empagliflozin Boehringer Ingelheim (Jardiance) pada 2 Desember 2016.
Awalnya disetujui untuk meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2 (T2D), Jardiance sekarang dapat juga digunakan dalam mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung pada pasien dewasa dengan T2D dan komplikasi penyakit kardiovaskular.
Efek samping yang paling umum dialami oleh peserta uji yang diobati dengan Jardiance termasuk infeksi saluran kemih dan infeksi alat kelamin perempuan. Penggunaan obat juga telah dikaitkan dengan dehidrasi, hipotensi, ketoasidosis, infeksi saluran kemih yang serius, cedera ginjal akut, gangguan fungsi ginjal, hipoglikemia bila digunakan dengan insulin atau insulin secretagogues, infeksi mikotik genital, dan peningkatan kolesterol.
Selain itu, Jardiance tidak dimaksudkan untuk pasien dengan diabetes tipe 1 atau untuk pengobatan ketoasidosis diabetikum. Penggunaan obat kontraindikasi pada pasien dengan riwayat reaksi serius hipersensitivitas terhadap Jardiance, gangguan ginjal berat, penyakit ginjal stadium akhir, atau dialisis.
4. Rubraca
Pada tanggal 19 Desember 2016, FDA juga menyetujui rucaparib Clovis Oncology ini (Rubraca) untuk pengobatan kanker ovarium stadium lanjut pada wanita yang tumornya memiliki mutasi gen tertentu ( yang merusak BRCA).
Badan ini juga memberikan menyetujui FoundationFocus CDxBRCA diagnostik untuk digunakan dengan Rubraca. Tes, pertama berbasis generasi-sequencing pendamping diagnostik untuk menerima persetujuan FDA, dirancang untuk mendeteksi keberadaan mutasi gen BRCA merusak pada jaringan tumor.
Efek samping yang timbul pada peserta uji yang diobati dengan Rubraca termasuk mual, kelelahan, muntah, kadar sel darah merah rendah, sakit perut, sensasi rasa yang tidak biasa, sembelit, penurunan nafsu makan, diare, kadar trombosit darah rendah, dan kesulitan bernapas. Penggunaan obat ini juga dikaitkan dengan risiko yang lebih serius seperti masalah sumsum tulang, leukemia myeloid akut, dan membahayakan janin.
5. Spinraza
FDA menyetujui nusinersen Biogen ini (Spinraza) pada tanggal 23 Desember 2016.
Spinraza, yang diberikan melalui injeksi ke dalam cairan yang mengelilingi sumsum tulang belakang, diindikasikan untuk pengobatan atrofi otot tulang belakang pada anak-anak dan orang dewasa.
Adapun efek samping yang paling umum yang terkait dengan penggunaan obat adalah infeksi saluran pernapasan atas, infeksi pernapasan bawah, dan sembelit. Pasien yang diobati dengan Spinraza mungkin juga mengalami jumlah trombosit darah rendah dan toksisitas untuk ginjal.
6. Synjardy XR
FDA menyetujui Synjardy XR Boehringer Ingelheim dan Lilly tablet extended-release empagliflozin dan metformin hidroklorida (Synjardy XR) pada tanggal 12 Desember 2016.
Synjardy XR diindikasikan sebagai tambahan dalam diet dan latihan untuk meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa dengan T2D. Dalam kombinasi dengan diet dan olahraga, bisa meningkatkan gula darah pada pasien.
Efek samping yang paling umum yang terkait dengan penggunaan obat ini termasuk diantaranya tersumbat atau hidung meler, sakit tenggorokan, infeksi saluran kemih, infeksi kelamin perempuan, diare, sakit kepala, mual, dan muntah. Pasien yang diobati dengan Synjardy XR juga mungkin menghadapi peningkatan risiko dehidrasi dan ketoasidosis.
7. Tresiba
FDA memperluas indikasi penggunaa Novo Nordisk degludec insulin injeksi (Tresiba) pada tanggal 19 Desember 2016.
Dengan hal terbaru ini, Tresiba sekarang diindikasikan untuk pengobatan dengan interfal sekali sehari diabetes tipe 1 dan tipe 2 pada anak usia 1 tahun dan lebih. Sebelumnya, penggunaan obat diizinkan hanya pada orang dewasa.
Efek samping yang paling umum dilaporkan oleh peserta uji yang diobati dengan Tresiba termasuk yang infeksi, hipoglikemia, dan hiperglikemia.
Sumber : http://www.pharmacytimes.com/news/7-new-fda-approvals-to-know-from-december-2016
Subscribe to:
Posts (Atom)