Sunday, January 8, 2017

Pembagian Psikotropika Dan Narkotika Berdasarkan Undang-Undang

Pembagian Psikotropika Dan Narkotika Berdasarkan Undang-Undang uu narkotika  undang undang narkotika  uu psikotropika  uu narkotika terbaru  undang undang narkoba terbaru  uud narkoba  amfetamin  uu psikotropika terbaru  obat psikotropika  kokain  zat narkoba  undang narkotika  obat narkotika  cpns bnn 2015  artikel tentang narkoba  artikel narkoba  narkoba  bahaya narkoba  bnn  macam macam narkoba  narkoba adalah  jenis jenis narkoba  jenis narkoba  psikotropika  napza  pengertian narkoba  tentang narkoba  apa itu narkoba  pengertian napza  bnn badan narkotika nasional  narkotika  zat adiktif  transmigrasi  zat psikotropika  obat psikotropika  napza  jenis psikotropika  jenis jenis psikotropika  golongan narkotika  undang undang narkotika  uu psikotropika  obat narkotika  penggolongan narkotika  jenis obat psikotropika  depresan  jenis jenis zat adiktif  obat golongan psikotropika  jenis zat adiktif  uu psikotropika terbaru  daftar obat psikotropika  golongan obat narkotika  zat adiktif psikotropika  obat obat psikotropika  uu narkotika terbaru  zat narkoba  obat narkotik  pengaruh narkoba  obat golongan narkotika  uu narkotika  zat adiktif dan psikotropika

Apotekers.com Maraknya penyalahgunaan obat-obatan terlarang membuat kita semua mesti waspada terhadap hal tersebut. Banyak dampak buruk yang dapat timbul dari penyalahgunaan tersebut. Dan tentunya kita harus mempunyai pengetahuan yang cukup juga tentang obat-obat terlarang tersebut, seperti halnya psikotropika dan narkotika yang memang rentan dalam penyalahgunaan . Pada artikel ini akan dibahas tentang pengelompokan/ pembagian obat-obat psikotropika dan narkotika berdasarkan UU.

Psikotropika

Menurut UU No.5 Tahun 1997 psikotropika digolongkan menjadi:
a. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: etisiklidina, tenosiklidina, dan metilendioksi metilamfetamin (MDMA).
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: amfetamin, deksamfetamin, metamfetamin, dan fensiklidin.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: amobarbital, pentabarbital, dan siklobarbital.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: diazepam, estazolam, etilamfetamin, alprazolam.

Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin. Obat narkotika ditandai dengan simbol palang medali atau palang swastika.

Menurut Undang-undang  No. 35 tahun 2009 tentang narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: kokain, opium, heroin, dan ganja.
b. Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: fentanil, metadon, morfin, dan petidin
c. Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: etilmorfina kodein, dan norkodeina.

Baca Juga :  Obat Psikotropika, Obat Narkotika, Obat keras, Obat Bebas Terbatas dan Obat bebas

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon