Showing posts with label Info Obat. Show all posts
Showing posts with label Info Obat. Show all posts

Friday, September 30, 2016

Obat Narkotika Analgesik, Obat Penghilang Rasa Sakit ( Coditam)

Obat Analgesik

Apotekers.com Sebagai manusia kita pasti pernah merasakan rasa nyeri, antaranya nyeri dibagian gigi, nyeri dibagian kepala dan sebagainya. Rasa sakit atau nyeri ini bisa diringankan, dihilangkan dengan pemberian obat-obat analgesik yang tepat untuk setiap penyakit. Dan pilihan obatnya pun ada bermacam-macam. Tentunya pemberian obat yang tepat didasarkan pada diagnosis yang tepat juga dari seorang dokter, sehingga pengobatan dari rasa nyeri tersebut bisa dengan cepat disembuhkan dan tepat sasaran. Pada kesempatan kali ini akan membahas obat golongan narkotika yang dikombinasi dengan obat bebas sebagai analgesik digunakan untuk menghilangkan nyeri yang sangat hebat.

CODITAM

Komposisi            : Kodein fosfat setara dengan kodein 30 mg dan Paracetamol  500 mg

Indikasi                : Meredakan rasa nyeri yang hebat.

Kontra Indikasi    : Hipersensitif, asma akut, peningkatan intrakranial, pembedahan saluran empedu,hamil dan menyusui, serta ganguan fungsi hati.

                     Efek Samping      :  Penggunaan jangka panjang menyebabkan toleransi ketergantungan, depresi pernafasan terutama pada penderita asma, depresi jantung dan syok, depresi mentas, sedasi, disforia, lemah, agitasi, nervous, delirium dan insomnia, mual, muntah, hipotensi dan konstipasi, reaksi hipersensitifitas, pada dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.

                     Kemasan            : Botol 100 tab, Dus 10 x10 tab.


Nb: Tentunya obat golongan narkotika ini harus dengan resep dokter, mengingat bahaya dari efek samping obat ini. 

Thursday, September 29, 2016

Obat Psikotropika, Obat Narkotika, Obat keras, Obat Bebas Terbatas dan Obat bebas


Obat Narkotika

Apotekers.com Banyaknya penyalahgunaan obat-obatan memiliki dampak yang buruk bagi kehidupan manusia. Hal ini dapat terjadi karena obat yang semestinya digunakan untuk pencegahan, dan penyembuhan penyakit malah disalah gunakan dengan berbagai cara, mulai dari dosisnya yang tak lazim sampai dari cara penggunaanya, hal ini dapat menimbulkan terjadinya efek samping obat yang sangat berbahaya bagi penggunanya, over dosis sampai dengan kematian adalah salah satu dampaknya. Maka dari itu alangkah baiknya untuk mengetahui penggolongan obat berdasarkan keamanan agar tidak terjadi penyalahgunaan dari obat-obat yang beredar.

Obat berdasarkan keamanan dan pengamanannya, obat dikelompokan atas obat narkotika, obat keras,obat psikotropika, obat bebas terbatas dan obat bebas.

Obat Narkotika

Obat Narkotika

Obat narkotika ( Opiat = O ) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat mengakibatkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Peredaran produk jadi obat narkotika dikemas dalam wadah kemasan yang diberi tanda palang merah didalam lingkaran berwarna putih.



Obat Keras

  Obat Keras

 Obat keras adalah obat yang termasuk dalam daftar obat yang  hanya boleh diserahkan oleh apoteker, dokter dokter gigi.  Apoteker menyerahkan obat tersebut hanya berdasarkan  permintaan ( resep ) dari dokter, dokter gigi, dokter  hewan.Sedangkan bila dokter atau dokter gigi hanya dapat  menyerahkan obat jika obat tersebut diperoleh dari apotek.

 Pengecualian diberlakukan menurut peraturan menkes, bebrapa  kelompok obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker tanpa  resep dokter, misalnya obat untuk kontrasepsi oral berupa hormone, obat saluran cerna seperti papaverin dan diazepam, obat saluran pernafasan seperti aminofilin dan salbutamol, dan kelompok lain. Obat keras yang perlu pengawasan khusus termasuk dalam kelompok psikotropika. 
 >>Obat ini dilambangkan dengan logo berupa lingkaran berwarna                                                      putih dikelilingi garis hitam, berisi huruf K berwarna merah.


Obat Bebas Terbatas

Obat Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang diberikan dalam jumlah terbatas, baik dosis maupun jumlah unit sediaanya. Misal obatnya diberikan dalam jumlah 4 tablet. Obat ini diberikan bersamaan dengan peringatannya

P. NO.1  Awas ! Obat Keras Bacalah aturan memakainya.
P. NO. 2 Awas ! Obat Keras Hanya untuk kumur, jangan ditelan
P. NO. 3 Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badan.
P. NO. 4 Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakar.
P. NO. 5 Awas ! Obat Keras Tidak boleh ditelan.
P. NO. 6 Awas ! Obat Keras Obat wasir, jangan ditelan. 

Pada bagian luar wadah / kemasan, diberikan tanda atau logo lingkaran berwarna biru
>> Obat ini dilambangkan dengan logo berupa lingkaran berwarna biru tua dikelilingi garis hitam.

Obat Bebas

    Obat Bebas

Kelompok berikutnya adalah Obat bebas, adalah obat yang tingkat keamanannya sudah terbukti tidak membahayakan. Obat ini diberi tanda atau logo lingkaran berwarna hijau
>> Obat dilambangkan dengan logo berupa lingkaran berwarna         hijau dikelilingi garis hitam











Selulit Jangan Takut Obati Sendiri Dirumah

Selulit

Wow Ajaib Ramuan Ini Bisa Sembuhkan Sinusitis



Obat Sinusitis



Apotekers.com  Hidung anda tersumbat parah, disertai sakit kepala dan nyeri di wajah adalah tanda-tanda menunjukkan sinus. Sinus umumnya disebabkan oleh infeksi jamur, alergi, akumulasi racun, dan diet yang tidak tepat serta gaya hidup. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit di hidung, kepala dan daerah wajah. Bagi yang memiliki sinus, harus ekstra hati-hati bila ada perubahan cuaca dan fluktuasi kondisi cuaca.

Namun, situs Boldsky, Rabu (28/9/2016), memberikan solusi berupa ramuan yang bisa membantu meringankan tekanan sinus secara efektif.

1. Bawang
Merupakan salah satu pengobatan rumah yang paling terkenal yang memiliki antibakteri yang sangat baik dan sifat antijamur nya dapat membantu mengurangi infeksi hidung dan membersihkan hidung yang tersumbat.

2. Tetap terhidrasi
Minum banyak air atau sup panas serta teh herbal membantu Anda tetap terhidrasi dan juga mengendurkan lendir dalam hidung.

3. Kunyit
Curcumin, salah satu senyawa yang terkenal dalam kunyit karena antioksidan dan anti-inflamasi. Ambil sejumput kunyit, masukan dalam air mendidih kemudian minum.
Ini dapat mengeluarkan lendir, dan membersihkan hidung tersumbat. Sehingga meringankan sakit sinus.

4. Jahe
Dikenal karena sifat antioksidannya. Minum teh jahe dapat membersihkan lendir yang telah terakumulasi di sekitar hidung dan wajah.

5. Buah
Buah-buahan, terutama yang mengandung asam sitrat, membantu dalam meningkatkan kekebalan dan juga mencegah salah satu infeksi yang mengarah ke sinusitis.

Sumber : Health Liputan 6

Wednesday, September 28, 2016

Mengenal Bagaimana Tahapan Pengembangan Obat Baru

Tahapan Pengembangan Obat Baru



(Apotekers.com) Proses penemuan obat serta pengembangannya memerlukan tahapan yang banyak sampai obat siap dipasarkan. Hal ini memerlukan waktu yang lama sehingga obat benar-benar dinyatakan lulus dalam tahapan uji klinis. Berikut adalah tahapan dalam proses pengembangan obat baru.

Tahapan Pengembangan Obat Baru

Uji preklinis 

Tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain adalah skrining dan uji khusus secara in- vitro dan in-vivo menggunakan hewan, untuk efek farmakologis, farmakokinetik dan bentuk sediaan. Uji toksisitas untuk keamanan meliputi toksisitas akut, toksisitas kronik, atau subkronik dan toksisitas khusus ( karsinogen, mutagen, teratogen ).

Hasil dari semua rangkaian uji praklinis untuk mengetahui
  • Efek farmakologi dan toksisitas
  • Farmakokinetika ( Absorsi, Distribusi, Metabolisme, Eksresi )
  • Farmasetika ( bentuk sedian sederhana yang cocok dan dosis )
jika hasil ini telah didapat dan memenuhi persyaratan barulah dilanjutkan dengan uji klinis.

Uji Klinis
Adapun hal yang penting pada setiap tahap uji klinik meliputi
  • Uji Farmakodinamik yaitu bagaimana melihat efek utama obat, maupun efek samping obat
  • Uji farmakokinetik lanjutan meliputi absorsi, distribusi, metabolisme, eksresi
  • Uji toksisitas kronis dan uji toksisitas khusus
  • Penentuan bentuk sedian dan dosis

Tahap I

Uji ini dilakukan pada sukarelawan normal, populasi khusus ( gangguan ginjal dan hati) ini dilakukan untuk melihat keamanan, metabolisme dan kinetika obat, dilakukan oleh farmakologi klinis.

Tahap II

Uji ini dilakukan pada Pasien terpilih, dalam jumlah terbatas, ini dilakukan untuk melihat efikasi terapi, dosis, dan kinetik metabolisme, dilakukan oleh ahli farmakologi klinis dan pemeriksa klinis.

Tahap III

Uji ini dilakukan pada Pasien terpilih, dalam jumlah banyak, ini dilakukan untuk melihat keamanan dan efikasi, dilakukan oleh pemeriksa klinis dan digunakan obat terpilih lain sebagai pembanding.

Kemudian didaftarkan, disetujui, dipasarkan

Tahap IV

Uji ini dilakukan pada Pasien yang diberi obat, ini dilakukan untuk melihat reaksi merugikan, pola penggunaan, kegunaan tambahan dan lain-lain dilakukan oleh dokter, ahli laboratorium klinik.



Obat Untuk Jantung dengan Risiko Asam Lambung Kombinasi Aspirin dan Omeprazole

Obat Kombinasi Aspirin Dan Omeprazole

Apotekers.com. Aspirin atau asetosal (asam asetilsalisilat) pada dosis rendah dapat digunakan untuk mengatasi trombosis (antitrombotik) sehingga dapat juga digunakan untuk mencegah serangan jantung. Namun menjadi dilematis bagi pasien yang memiliki risiko asam lambung karena aspirin.

Obat resep kombinasi aspirin-omeprazole pertama di dunia

Aralez Pharmaceutical inc., sebuah perusahaan farmasi global mengumumkan (15/9) bahwa Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui tablet sekali sehari YOSPRALA ™, satu-satunya obat resep kombinasi dosis tetap aspirin, agen anti-platelet, dan omeprazole, proton pump inhibitor ( PPI) di dunia.
YOSPRALA diindikasikan untuk pasien yang membutuhkan aspirin untuk pencegahan sekunder kardiovaskular (CV) dan kejadian serebrovaskular yang memiliki risiko efek aspirin terkait ulkus lambung.  YOSPRALA akan meluncur di pasaran Amerika pada minggu pertama di bulan Oktober.
“Asupan aspirin harian adalah standar perawatan untuk pencegahan kejadian kardiovaskular sekunder, tetapi gejala gastrointestinal sering disebut-sebut pasien sebagai alasan berhenti memakai terapi penting ini. Penghentian terapi aspirin setiap hari untuk pencegahan sekunder dapat menimbulkan risiko kardiovaskular yang signifikan,” kata Lori Mosca, MD, MPH, Ph.D., seorang ahli dalam pencegahan penyakit kardiovaskular.
“Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki atau berisiko penyakit arteri koroner dan menghentikan pengobatan aspirin setiap hari memiliki tiga kali lebih berisiko dari acara jantung utama yang merugikan, termasuk kematian, tak lama setelah menghentikan terapi. Studi lain mencatat bahwa penghentian aspirin karena pendarahan gastrointestinal pada pasien dengan penyakit CV meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular atau kematian hampir 7 kali lipat. ” lanjutnya.
YOSPRALA dirancang untuk mendukung dua perlindungan cardio dan gastro bagi pasien yang berisiko melalui sistem Intelli-COAT ™ proprietary, yang diformulasikan secara berurutan dimana berisi formulasiimmediate-release omeprazole (40 mg) diikuti oleh sustain-release enterik berlapis aspirin dengan kekuatan dosis baik 81 mg atau 325 dosis mg.
YOSPRALA imediate-release omeprazole dirancang untuk meningkatkan pH lambung ke zona gastroprotektif. Aspirin enterik berlapis larut setelah pH berada di ≥ 5,5, dalam zona gastroprotektif, sehingga mengurangi resiku terkena maag.
“Persetujuan dari YOSPRALA menandai prestasi besar bagi Aralez dan membantu mengatasi dilema kesehatan masyarakat saat ini, yakni penghentian pasien terapi aspirin setiap hari, yang memiliki konsekuensi serius,” kata Adrian Adams, Chief Executive Officer Aralez.
“YOSPRALA dirancang untuk membantu pasien yang berisiko dan membutuhkan manfaat cardio-protective aspirin setiap hari, pengobatan yang tetap adalah penting bagi mereka sekaligus mengurangi risiko mengembangkan ulkus lambung. Kami percaya YOSPRALA merupakan pilihan pengobatan baru yang penting untuk kelompok pasien dan penyedia layanan kesehatan yang berusaha untuk meningkatkan kepatuhan pasien untuk harian akses ke perawatan pencegahan aspirin terapi.” lanjutnya.
Sumber : Majalah Farmasetika

Monday, September 26, 2016

Antibiotik, Obat Generik Daptomisin Meluncur di Pasaran Amerika

Daptomisin

Apotekers.com – Cubicin (Injeksi Daptomisin) produk dari Cubist Pharmaceutical Inc yang merupakan anak perusahaan dari Merck pada 15 Juni 2016 telah habis masa patentnya. Teva Pharmaceutical akhirnya meluncurkan produk generiknya pada 15 September 2016 di pasaran Amerika.

Cubicin mengandung daptomycin yang merupakan obat antibakteri dan diindikasikan untuk mengobati infeksi kulit dan jaringan dasar yang disebabkan oleh isolat rentan bakteri Gram-positif berikut:

  • Staphylococcus aureus (termasuk isolat methicillin-resistant)
  • Streptococcus pyogenes
  • S. agalactiae
  • S. subspesies dysgalactiae equisimilis
  • Enterococcus faecalis (hanya isolat vancomycin-sespectible).
Daptomycin juga diindikasikan untuk pengobatan infeksi pada aliran darah oleh S. aureus, termasuk orang-orang endokarditis infektif pada bagian kanan yang disebabkan oleh methicillin-susceptible dan isolat methicillin-resistant. Namun, tidak diindikasikan untuk pengobatan lain endokarditis infektif karena S. aureus, dan belum diteliti pada pasien dengan endokarditis katup buatan. Obat ini juga tidak diindikasikan untuk mengobati pneumonia.
Saat ini Cubicin sudah tidak terdaftar di BPOM, menandakan sudah tidak beredar di Indonesia. Situs PIONAS BPOM masih mencatat Cubicin dari AstraZenecca Indonesia dengan registrasi NCE pada tahun 2008.

Efek samping daptomisin

Efek samping yang terkait dengan daptomycin termasuk miopati dan rhabdomyolysis, pneumonia eosinofilik, neuropati perifer, efek sistem saraf dan / atau otot potensial pada pasien yang lebih muda dari 12 bulan, dan Clostridium difficile terkait diare. Selain itu, penurunan efikasi teramati pada pasien yang diobati daptomycin dengan gangguan ginjal dasar moderat (CrCl <50 mL / menit)
Sumber : farmasetika.com

Gangguan Kesehatan Saat Hamil dan Menyusui,Berikut Penggunaan Obat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui,

Gangguan Kesehatan Saat Hamil dan Menyusui,Berikut Penggunaan Obat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui,

Apotekers.com Keadaan saat hamil dan menyusui adalah keadaan yang paling sensitiv terhadap obat-obatan, selain akan berdampak lansung pada anak, hal ini juga akan berpengaruh terhadap si ibu. Berikut adalah cara bagaimana penggunaan obat masa kehamilan dan menyusui.

Sunday, September 25, 2016

Dosis Obat Untuk Bayi dan Anak



Apotekers.com Memilih dan menetapkan dosi bayi dan anak memang tidaklah mudah, banyak factor yang haru diperhatikan. Diantaranya adalah keadaan pasien, kasus sakit, jenis obat, toleransi tubuh dan lainnya.

Berbagai mekanisme metabolik yang terdapat pada bayi, terutama bayi prematur dan bayi baru lahir memang belum dikembangkan dengan sempurna. Hal ini juga menyebabkan biotransformasi terhadap obat menjadi terganggu, sehingga obat akan berakumulasi ke arah konsentrasi letalnya dalam darah, keadaan ini jarang terjadi pada orang dewasa. Respon tubuh bayi yang baru lahir berbeda dengan respon tubuh bayi yang berumur 1 tahun. Begitu pula respon tubuh anak 1 tahun berbeda pula dengan orang dewasa.

Ada kalanya dosis obat dinyatakan dalam mg/kg BB. Pernyataan dosis seperti ini sebetulnya lebih baik, karna dosis akan berlaku untuk semua pasien, baik itu bayi, anak-anak maupun dewasa. Namun pada kenyataannya dosis obat yang tercantum umumnya untuk orang dewasa, sehingga jika dikehendaki untuk bayi dan anak dihitung berdasarkan dosis orang dewasa.

Perhitungan Dosis bayi dan anak dapat diukur berdasarkan usia, bobot badan, atau luas permukaan badan. Saat ini perhitungan dosis bayi dan anak berdasarkan usia orang dewasa jarang dilakukan. Yang saat ini banyak dipakai adalah perhitungan dosis anak terhadap orang dewasa pada luas permukaan badan sebenarnya, perhitungan inilah yang dianggap paling baik untuk saat ini, karena perhitungan luas permukaan merupakan perhitungan bobot badan dan tinggi tubuh.

Berikut ini adalah daftar perkiraan dosis bayi dan anak terhadap dosis dewasa yang dihitung berdasarkan bobot badan.


UMUR
Bobot badan ( Kg)
Dosis bayi- anak terhadap dosis dewasa
Bayi prematur
1,13
2,5-5 %

1,81
4-8%

2,27
5-10%
Bayi baru lahir
3,18
12,50%
2 Bulan
4,54
15%
4 Bulan
6,35
19%
12 Bulan
9,98
25%
3 Tahun
14,97
33%
7 Tahun
22,68
50%
10 Tahun
29,94
60%
12 Tahun
35,52
75%
14 Tahun
45,36
80%
16 Tahun
54,43
90%

Saturday, September 24, 2016

Obat Biosimilar Amjevita dari Humira Untuk Berbagai Penyakit Radang Disetujui FDA


Apotekers.com – Perusahaan farmasi Amgen, Inc asal California, USA mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk obat Amjevita (adalimumab-atto) yang merupakan produk biosimilar dari Humira (adalimumab).

Humira di Indonesia diedarkan oleh Abbot Indonesia yang diindikasikan untuk mengurangi gejala dan mencegah kerusakan struktur pada reumatoid artritis sedang-berat yang aktif dan tidak memberi respon yang memadai pada pemberian satu atau lebih DMARDs (disease modyfing anti rheumatic drugs). Dapat diberikan tanpa atau dengan kombinasi dengan metotreksat atau DMARDs lain (contohnya : methotrexate, hydroxychloroquine, sulfasalazine, dan leflunomide).

FDA menyetujui produk biosimilar keempat sepenjang sejarah persetujuan obat

FDA kemarin (23/9) menyetujui Amjevita (adalimumab-atto) sebagai biosimilar untuk Humira (adalimumab) untuk beberapa penyakit inflamasi.
Amjevita disetujui untuk indikasi berikut pada pasien dewasa:
  • Aktif rheumatoid arthritis sedang hingga parah;
  • Aktif psoriatic arthritis;
  • Active ankylosing spondylitis (arthritis yang mempengaruhi tulang belakang);
  • Penyakit Crohn aktif sedang hingga parah;
  • Kolitis ulserativa aktif sedang hingga parah; dan
  • Psoriasis sedang sampai plak parah.
Amjevita juga diindikasikan untuk moderat hingga parah pada penyakit aktif polyarticular juvenile idiopathic arthritis pada pasien usia empat tahun dan lebih tua.
“Ini adalah produk biosimilar keempat yang disetujui FDA. Jalur biosimilar masih baru dan salah satu yang kita harapkan akan meningkatkan akses pengobatan untuk pasien dengan kondisi medis yang serius, “kata Janet Woodcock, M.D., direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA .

Apa itu produk biosimilar?

Produk biologi umumnya berasal dari organisme hidup dan dapat datang dari berbagai sumber, termasuk manusia, hewan, mikroorganisme atau ragi. Produk biosimilar adalah produk biologis yang disetujui berdasarkan data yang menunjukkan bahwa adanya kemiripan dengan produk biologi yang sudah disetujui dan tidak memiliki perbedaan klinis bermakna perbedaan dalam hal keselamatan, kemurnian dan potensi (yaitu, keamanan dan efektivitas) dari produk referensi , selain untuk memenuhi kriteria lain yang ditentukan oleh undang-undang yang berlaku di Amerika.

Persetujuan FDA berdasarkan penelaahan bukti

Persetujuan FDA Amjevita berdasarkan penelaahan bukti yang termasuk karakterisasi struktural dan fungsional, data studi hewan, farmakokinetik dan farmakodinamik data manusia, data yang imunogenisitas klinis dan data keamanan dan efektivitas klinis lain yang menunjukkan Amjevita adalah biosimilar untuk Humira. Telah disetujui sebagai biosimilar, bukan sebagai produk dipertukarkan.

Efek samping Amjevita

Efek samping yang dikenal paling serius dengan Amjevita adalah infeksi dan keganasan. Reaksi efek samping yang paling umum dengan Amjevita adalah infeksi dan reaksi di tempat suntikan.
Seperti humira, pelabelan untuk Amjevita berisi Peringatan pada kemasan untuk mengingatkan para profesional perawatan kesehatan dan pasien tentang peningkatan risiko infeksi serius yang mengarah ke rumah sakit atau kematian. Peringatan pada kemasan juga mencatat bahwa limfoma dan keganasan lainnya, beberapa kejadian fatal telah dilaporkan pada anak-anak dan remaja pasien diobati dengan penghambat tumor necrosis factor, termasuk produk adalimumab dan penggunaan obat harus segera dihentikan.
Sumber : Farmasetika.com

Thursday, September 22, 2016

Obat Diabetes Militus Tipe 2, Kombinasi Canagliflozin dan Metformin HCl XR Disetujui Oleh FDA











   Apotekers.com – Food and Drug Administration (FDA) kemarin (21/9)    menyetujui obat baru dari Jenssen Pharmaceutical, Invokamet XR yang berisi kombinasi dosis tetap dari canagliflozin (Invokana) dan extended-release metformin hidroklorida, untuk pengobatan lini pertama untuk diabetes tipe 2 pada orang dewasa sebagai tambahan untuk diet dan olahraga dan digunakan sekali sehari.
Invokamet XR di Amerika tersedia dalam 4 dosis dalam tablet yang mengandung canagliflozin 50 mg atau 150 mg, dan metformin XR 500 mg atau 1000 mg. Dosis yang dianjurkan adalah 2 tablet diambil sekali sehari selama makan pagi. Perlu waktu cukup lama hingga obat ini terdaftar di BPOM, selain itu Invokana (canagliflozin) dan Invokamet (canagliflozin dan metformin) belum tersedia di Indonesia
Invokamet XR menawarkan kenyamanan dosis sekali sehari dan menyediakan fleksibilitas yang diperlukan dokter untuk menyesuaikan pengobatan dengan kebutuhan pasien diabetes tipe 2, kata John Anderson dari Frist Clinic, Nashville, Tenn.
dokter dapat meresepkan formulasi Invokamet XR untuk orang dewasa ketika mereka pertama kali didiagnosis dengan diabetes tipe 2 atau terapi sebagai tambahan untuk orang-orang yang tingkat A1C tidak terkontrol dengan baik agen saja.” lanjutnya.
Invokamet XR adalah yang pertama disetujui FDA dalam bentuk tablet dosis tetap dengan menggabungkan natrium glukosa co-transporter 2 inhibitor, canagliflozin, dan metformin hidroklorida dengan release dipercepat. Awalnya persetujuan dari FDA pada bulan Agustus 2014 sebagai tambahan untuk diet dan latihan untuk meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2 yang tidak memadai dikendalikan dengan metformin atau canagliflozin, atau yang sudah dirawat dengan kedua obat secara terpisah.
Pada bulan Mei 2016, indikasi obat diperluas untuk mencakup orang dewasa dengan diabetes tipe 2 yang belum dirawat dengan canagliflozin atau metformin dan dapat mengambil manfaat dari terapi ganda. Penelitian telah menunjukkan pengurangan signifikan lebih besar pada tingkat HbA1C dengan pengobatan Invokamet XR dibandingkan dengan metformin saja. Canagliflozin membantu ginjal pasien dari kadar gula melalui eksresi melalui urin, dan metformin menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan respon tubuh terhadap insulin.
Berdasarkan pedoman terapi diabetes 2 dari the American Association of Clinical Endocrinologists and American College of Endocrinology dan the American Diabetes Association merekomendasikan terapi ganda untuk pasien dengan kadar HbA1C yang tinggi, dan Invokamet XR sejalan dengan rekomendasi mereka. Invokamet XR membawa Peringatan pada kemasannya untuk asidosis laktat, komplikasi yang jarang namun serius yang dapat terjadi karena akumulasi metformin.
Efek samping serius lainnya terkait dengan obat adalah dehidrasi, ketoasidosis, masalah ginjal, hiperkalemia, infeksi saluran kemih yang serius, dan hipoglikemia. Pasien yang memiliki masalah ginjal atau dialisis tidak dapat mengambil Invokamet XR.