Monday, October 24, 2016

Tramadol-Obat-Obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan

Penting Diketahui Bagi Yang Menyalahgunakan Tramadol,Tramadol Obat-Obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan

Apotekers.com Belakangan ini makin banyak kita temukan penyalahgunaan obat-obat tertentu (OTT). OTT merupakan obat-obat yang bekerja di sistem syaraf pusat selain narkotika dan psikotropika, yang pada penggunaan di atas dosis terapi akan menyebabkan ketergantungan dan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Contoh obat-obat yang mengandung tramadol, heloperidol, amitriptilin dan lainya. Pada artikel ini akan dibahas tentang obat tramadol, yang pada sebagian kasus disalahgunakan pemakaianya.

Tramadol

Tramadol adalah analog kodein sintetik yang merupakan agonis reseptor opiat yang lemah. Sebagian dari efek analgetiknya ditimbulkan oleh inhibisi ambilan norepinefrin dan serotonin. Tramadol sama efektif nya dengan morfin atau meperidin untuk nyeri ringan sampai sedang, tetapi untuk nyeri kuat atau kronik lebih lemah. Untuk persalinan tramadol sama efektif nya dengan meperidin dan kurang menyebabkan depresi pernafasan pada neonatus.

Bioavailabilitas tramadol setelah dosis tunggal secara oral 68% dan 100% bila digunakan IM. Afinitas terhadap reseptor opiat hanya 1/6000 morfin, akan tetapi metabolit utama hasil demetilasi 2-4 kali lebih paten dari obat induk dan berperan untuk menimbulkan sebagian efek analgetiknya. Preparat tramadol merupakan campuran resemik, yang lebih efektif dari masing-masing enansionernya. Enansioner (+) berikatan dengan reseptor opiat dan menghambat ambilan serotonin.

Metabolisme tramadol mengalami metabolisme dihati dan eskresi oleh ginjal, dengan masa paruh eliminasi 6 jam dan 7,5 jam untuk metabolit aktifnya. Analgesik nya timbul setelah 1 jam pemberian secara oral, dan mencapai puncaknya setelah 2-3 jam. Lama analgesiknya sekitar 6 jam, dan dosis maksimumnya 400 mg perhari.

Efek samping  yang umum terjadi mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi, dan sakit kepala. Depresi pernafasan nampaknya kurang dibandingkan efek ekuianalgetik morfin dan derajat konstipasinya kurang dari pada dosis ekuivalen kodein. Dapat menyebabkan konvulsi atau kambuhnya serangkan konvulsi. Depresi nafas akibat tramadol dapat diatasi dengan nalokson, akan tetapi nalokson dapat meningkatkan resiko konvulsi, sedangkan analgesik tidak akan dipengaruhi oleh nalokson. Penyalahgunaan dan ketergantungan fisik terhadap tramadol dilaporkan dapat terjadi. Sebaiknya tramadol dijauhkan dari pasien dengan riwayat adiksi. Karena efek inhibisinya terhadap ambilan serotonin, tramadol sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang menggunakan penghambat monoamin-oksidase (MAO)

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon