Wednesday, November 23, 2016

Obat Yang Bekerja Pada Sitem Pencernaan

Obat Untuk Saluran Pencernaan Antasida adalah antiulkus adalah,  antibusa adalah antiemetic adalah antihemoroid adalah antispasmodik adalah antidiare adalah laksatif adalah sistem pencernaan  sistem pencernaan pada manusia  sistem pencernaan manusia  alat pencernaan manusia  alat pencernaan  alat pencernaan pada manusia  pencernaan  pencernaan manusia  sistem pencernaan makanan  sistem pencernaan makanan pada manusia  proses pencernaan makanan  anatomi sistem pencernaan  sistem organ pada manusia  organ pencernaan  saluran pencernaan manusia  proses pencernaan  lambung manusia  pencernaan makanan  infeksi saluran pencernaan  organ pencernaan manusia  kelenjar pencernaan  saluran pencernaan pada manusia  proses pencernaan makanan pada manusia  sistem pencernaan pada hewan  proses pencernaan pada manusia  infeksi pencernaan  alat pencernaan makanan  enzim pencernaan  gangguan pencernaan pada anak  sistem organ manusia

Apotekers.com Obat untuk saluran cerna adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk mengatasi kondisi patologi yang terjadi dan terdapat pada sistem saluran cerna, apakah oleh karena tukak lambung, mulas, sebah, kembung, sakit uluati, kolik, hemoroid, ataukah oleh karena diare dan lainya.

Pada kali ini obat saluran cerna yang diuraikan meliputi antasida dan antiulkus, antibusa, antiemetik, antihemorrhoid, antspasmodik, obat untuk diare dan laksatif.

Antasida adalah obat yang mampu menetralkan dan mengikat asam lambung oleh karena terjadinya hiperasiditas, dalam arti asam lambung berlebihan. Antasida dibedakan menjadi antasida dengan kandungan aluminium atau magnesium, antasida dengan kandungan bikarbonat, dan antasida dengan kandungan bismut dan kalsium.

Antibusa adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kelebihan gas didalam saluran cerna. Obat antasida, anti ulkus, dan antibusa diantaranya adalah HCl, kalsium karbonat, kleboprida maleat, lansoprazol, magnesium hidroksida, magnesium trisilikat, metilpolisiloksan, misoprostol, natrium polihidroksi, ranitidin, sanalmin, simetidin, simetikon, sukralfat, dan teprenon.

Antiemetic adalah obat yang digunakan dalam terapi mual dan muntah, termasuk gejala sakit dengan manifestasi mual dan muntah, misalnya vertigo. Obat antiemetic ini diantranya cisaprid, difenhidramina teoklat, dimenhidrinat, domperidon, ganistron, kaolin, metoclopramid hidroklorida, ondansentron, prometazina,ramosteron, tropisetron.

Antihemoroid adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk pengobatan hemoroid dan sindrom sejenis seperti fisura, dan kriptitis yang lazim dan acap kali dikaitkan dengan pruritus, pendarahan, rembesan mukosa, dan nyeri disekitar anus yang dapat menjadi parah terutama saat dan sesudah buang air besar. Obat-obat yang termasuk kedalam antihemoroid diantaranya acetyl l-carnitine, curcuma domestica rhizome, dibukain hidroklorida, difenhidramin hidroklorida, diosmin, ekstrak akar litospermi, hidrokortison asetat, lesitin, prednisolon, rutosidum, setrimid.

Antispasmodik adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk mengurangi rasa nyeri oleh karena spasmus usus yang terjadi dalam berbagai kondisi patologi, yaitu obat, yang memiliki aktfitas relaksan otot polos, dibedakan menjadi antimskarin, antispasmodik lain dan stimulan motilitas. Obat-obatan tersebut meliputi butropium bromide, diponium hidrobromida, ekstrak beladone, fenilpropiletilamin, papaverin hidroklorida, pipenzolat bromide, tiemonium metilsulfat, timepidium bromida.

Antidiare adalah obat-obat yang digunakan dalam terapi penyakit diare. Diare adalah gejala sakit oleh berbagai sebab, ditandai dengan sakit perut, mencret, murus, dan kerap buang air, terjadi oleh karena adanya ransangan syaraf mukosa usus, termasuk kejutan psikis. Jika terjadi terus menerus, seperti yang terjadi pada diare akut, dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, yaitu dengan pengeluaran cairan elektrolit secara terus menerus dan berlebihan, dapat berakibat fatal tentunya. Obat-obat yang teramsuk dalam antidiare diantaranya arang aktif, catechu extractum siccum, attapulgit, bismut subsalisilat, curcuma domestica extractum siccum, furazolidon, loperadin hidroklorida, loperamid, pektin, piper bettle folium extractum siccum, psidi folium extractum siddum, zinc sulfate.

Laksatif dan katartik adalah obat yang digunkan dalam terapi untuk mempelancar buang air, dengan mempercepat jalanya tinja dalam usus dan dengan mempengaruhi kosistensi dan jumlah tinja dan kemudian untuk pelapasanya dari rektum. Oba-obatan ini diantranya bisakodil, Na picosulfat dihidrosiantrakuinon, fenolftalein, ispaghula husk, latulosa, muciloid, tegaserod, psylium hydropolic.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon