Tuesday, October 4, 2016

Hak Paten Dari Obat Laris Ini Akan Hilang Pada Tahun 2016

Crestor
Apotekers.com Beberapa obat yang sangat laris (blockbuster) akan kehilangan hak patennya pada 2016. Bagi pabrik pemilik paten, habisnya hak paten berarti akan turunnya penghasilan dari obat tersebut karena akan bermunculan saingan dari ribuan pabrik yang memproduksi versi generiknya. Keuntungan luar biasa yang diperoleh selama hak paten masih berlaku dipastikan akan turun drastis, sebagaimana yang dialami obat blockbuster yang kehilangan hak paten sebelum ini. Namun bagi pabrik lain, saatnya tiba untuk memperoleh penghasilan dari memproduksi obat generik yang tak diragukan lagi serapan pasarnya.
Berikut adalah obat-obat laris yang kehilangan hak patennya pada 2016, yang versi generiknya akan membanjiri pasar di tahun 2016.

Crestor (rosuvastatin calcium). Obat anti kolesterol dari Astra Zeneca ini merupakan obat paten yang paling banyak diresepkan. Pada 2015, penjualan Crestor di AS (Januari – Agustus 2015) tercatat sekitar 21 juta peresepan). Rosuvastatin khasiatnya terkuat dari semua statin, dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 50% dan menurunkan kadar triglyceride 9-22%
.
Benicar (olmesartan medoxomil) Obat produksi Daiichi Sankyo ini nilai penjualannya mencapai 3,6 juta dolar di tahun 2015. Obat antihipertensi ini dimanfaatkan juga untuk melindungi terhadap stroke dan infark jantung. Obat ini tidak menghambat enzim ACE yang merombak angiotensin I menjadi angiotensin II, tetapi memblok reseptor-AT II dengan efek vasodilatasi.

Zetia (ezetimibe) Zetia dari pabrik Merck’s merupakan obat antikolesterol pertama di kelasnya yang digunakan untuk pasien yang intoleran terhadap statin, tetapi hanya dapat menurunkan kolesterol  15-20%

Nuvigil Nuvigil (armodafinil) dari pabrik Teva diindikasikan diindikasikan untuk mengobati kantuk yang berkaitan dengan narkolepsi dan sleep apnea

Epzicom dan Trizivir Kedua obat produksi GlaxoSmithKlineini, ViiV Healthcare’s Epzicom (abacavir and lamivudine) dan Trizivir (abacavir sulfate, lamivudine, dan zidovudine merupakan obat kombinasi tetap untuk mengobati HIV.


Norvir dan Kaletra Norvir (ritonavir) dan Kaletra (lopinavir) produksi Abbott Laboratories ini adalah protease inhibitors yang diindikasikan untuk mengobati HIV. Obat ini terutama berkhasiat untuk HIV tipe-1 karena menghambat protease HIV (P1) yang merupakan enzim yang memutuskan rantai polipeptida menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan demikian “ matangnya” virus- virus baru dihalangi sehingga yang beredar adalah virus-virus yang belum “matang” yang tidak bersifat menular

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon