Monday, October 10, 2016

Penyakit Skizofrenia, Depresi, Insomnia, Psikosis Dan Obat Psikofarmaka Untuk Mengobatinya

Psikofarmaka


Apotekers.com Psikofarmaka adalah obat untuk terapi gangguan perilaku, mental dan kejiwaan, terutama digunakan untuk sedasi mengatasi rasa cemas, insomnia, antiobsersi kompulasi, dan antipsikosis. Obat untuk sedasi, mengatasi rasa cemas, insomnia dan antipsikosis digolongakan depresan ssp, sedangkan antiobsesi kompulasi merupakan antidepresan ssp.

Kelas terapi psikofarmaka antara lain meliputi : antiansietas dan antiinsomnia, antidepresi dan antimania, antiobsesi dan antikompulsi, antipsikosis dan anti ADHD.

Antiansietas dan antisomnia adalah obat yang mengatasi sukar tidur, tidak tidur, atau insomnia yang mana sering kali dikeluhkan orang dalam berbagai bentuk sulit tertidur, tidur sering terbangun, tidur hanya sebentar, dan tidur tidak nyenyak. Keluhan tersebut dapat terjadi oleh karena berbagai sebab, seperti jasmani, kejiwaan atau oleh faktor lingkungan. Upaya tanpa pengobatan perlu dilakukan dengan mendiagnosis penyebab gangguan tersebut. Contoh obat kelas terapi antiansietas dan antisomnia antara lain, alprazolam, amitriptilin, bromazepam, diazepam, estazolam, hidroksizin HCl, klobazam, klordiazepoksid, lorazepam, nitrazepam, oksazolam, triazolam, zolpiden tartat.

Antidepresi atau antidepresan adalah obat yang mampu untuk melakukan perbaikan pada gejala depresi, obat ini memiliki keaktifan mekanisme yang berbeda-beda, misalnya menghilangkan depresi serta memperbaiki mood ( gairah ), ada yang mengaktifkan psikomotor, dalam arti menaikan aktivitas, dan ada pula yang menekan psikomotor dalam artian mengurangi aktivitas.
Antimania digunakan untuk mengatasi kasus mania, dalam hal ini antimania diberikan pada serangan akut dan untuk mencegah kekambuhan. Obat-obat antidepresi antara lain, amineptin hidroklorida, amitripilin hidroklorida, amoksapin, buspiron hidroklorida, tianeptin.

Antiobsesi kompulsi digunakan untuk penyakit yang ditandai dengan rasa cemas yang timbul dari pikiran, hati, ingatan, bayangan atau gerak hati tentang obsesi yang dirasakan berulang kali, yang menguasai kesadaran dan dianggap tak berperasaan atau menjijikan, atau dari kompulsi yang tampak untuk maksud tertentu dan dilakukan dengan kegiatan yang berulang-ulang dengan gaya stereotipe dan dimotivasi dengan keinginan untuk mengelak beberapa kejadian atau suasana masa datang, ketidaknyamanan hidup yang berlebihan dapat mendorong kemungkinan terjadi obsesi- kompulsi.

Antipsikosis adalah obat untuk terapi psikosis. Psikosis adalah gangguan pikiran dan jiwa yang menyebabkan perubahan kepribadian, tingkah laku, dan prilaku. Dibedakan menjadi psikosi eksogen dan psikosis endogen. Psikosis eksogen disebabkan oleh gangguan patologi tubuh, sementara psikosis endogen kemungkinan disebabkan adanya gangguan metabolisme otak. Psikosis eksogen dapat disebabkan oleh trauma otak, tumor otak, onsefalitis, keracunan, perubahan artiosklerotik, atau gangguan endokrin. Psikosis endogen meliputi sizoprenia dan psikosis mania depresi.
Obat terapi untuk antipsikosis meliputi, aripiprazol, flufenazin HCl, haloperidol, klorpromazin HCl, klozapin.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon