Tuesday, September 20, 2016

Penggunaan obat dan Penatalaksanaan penyakit Gastritis

Gastritis

Apotekers.com Gatristis merupakan sejenis penyakit gangguan pada mukosa lambung ditandai adanya warna kemerahan, merah serta bintik pendarahan yang akhirnya dapat menjadi ulkus bila tidak ditangani dengan baik. Gejala yang umum dirasakan adalah nyeri, rasa mengerip, terbakar dan panas yang dirasakan pada bagian atas abdomen di bawah dada. Gastritis terbagi 2, yaitu

1. Gastritis Akut

Datang seketika mendadak, mungkin penyakit ini baru 2 atau 3 hari berselang mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Umumnya penyebab dari penyakit ini adalah sering terlambat makan, keracunan akibatnya keasaman lambung meningkat sehingga terjadi iritasi pada lambung. Iritasi akibat keasaman yang tinggi akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat. Penggunaan obat NSAIDs ( Non Steroid Inflamation Drug ) juga dapat menyebatkan Gastritis. Obat golongan NSAIDs bersifat sedikit asam, sehingga obat ini tidak terion dalam lambung menyebabkan proses absorsi yang menghambat produksi prostaglandin E-1. Sementara prostaglandin E-1 bermanfaat dalam melancarkan aliran darah, menghasilkan mukus, dan menghambat sekresi HCl.

Obat -obat yang dapat digunakan untuk gastritis, antara lain
  1. Pemberian obat yang dapat menghambat sekresi HCl yaitu senyawa penghambat reseptor H-2 seperti Ranitidin, femotidin roxatidin dan nizatidin. 
  2. Obat obat yang dapat mencegah terbentuknya ion H+ dibagian mukosa lambung sehingga pembentukan HCl dapat dicegah, contoh obatnya omebrazol dan Lansoprazol.

2. Gatritis Kronis

Biasanya ditandai dengan perasaan nyeri yang hebat pada bagian tengah abdomen atas, mengerip dan rasa terbakar, hampir sama gejalanya dengan gatritis akut tetapi serangannya lebih kuat. Mual dan muntah sering dirasakan oleh penderita, kemudian dapat juga diiringi dengan rasa kejang atau spasmus pada bagian abdomen atas. Pemberian obat antispasmodik seperti hidrocini hidrobromida     (buscopan) dapat diberikan. Kalau pasien sering mengalami muntah, dapat diberikan obat anti muntah seperti metoklopramida ( Primperan ), domperidon ( vometa ) dan ondansetron ( kliran ) biasanya diberikan setengah jam sebelum makan. Pemberian ondansentron cukup aman karena jarang menimbulkan kejang pada bagian tubuh, sementara metoklopramida dan domperidon dapat menimbulkan kejang karena adanya gangguan pada ekstrapiramidal sistem syaraf pusat. Klidinium merupakan senyawa obat dapat merelaksasi otot polos dan senyawa obat yang digunakan untuk penghilang rasa cemas adalah klordiazepoksid, obat ini sering dikombinasikan dengan klidinium ( librax )

  

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon