Hak Paten Dari Obat Laris Ini Akan Hilang Pada Tahun 2016
Table of Contents
Crestor |
Apotekers.com
Beberapa obat yang sangat laris (blockbuster) akan kehilangan hak patennya pada 2016. Bagi pabrik pemilik paten, habisnya hak paten berarti akan turunnya penghasilan dari obat tersebut karena akan bermunculan saingan dari ribuan pabrik yang memproduksi versi generiknya. Keuntungan luar biasa yang diperoleh selama hak paten masih berlaku dipastikan akan turun drastis, sebagaimana yang dialami obat blockbuster yang kehilangan hak paten sebelum ini. Namun bagi pabrik lain, saatnya tiba untuk memperoleh penghasilan dari memproduksi obat generik yang tak diragukan lagi serapan pasarnya.
Berikut adalah obat-obat
laris yang kehilangan hak patennya pada 2016, yang versi generiknya akan membanjiri
pasar di tahun 2016.
Crestor
(rosuvastatin calcium). Obat anti kolesterol dari
Astra Zeneca ini merupakan obat paten yang paling banyak diresepkan.
Pada 2015, penjualan Crestor di AS (Januari
– Agustus 2015) tercatat sekitar 21 juta peresepan).
Rosuvastatin khasiatnya terkuat dari semua
statin, dapat menurunkan kadar kolesterol hingga
50% dan menurunkan kadar triglyceride 9-22%
.
Benicar
(olmesartan medoxomil) Obat produksi Daiichi
Sankyo ini nilai penjualannya mencapai 3,6 juta dolar di
tahun 2015. Obat antihipertensi ini dimanfaatkan juga untuk melindungi
terhadap stroke dan infark jantung. Obat ini
tidak menghambat enzim ACE yang merombak angiotensin
I menjadi angiotensin II, tetapi memblok reseptor-AT
II dengan efek vasodilatasi.
Zetia
(ezetimibe) Zetia dari pabrik Merck’s merupakan obat antikolesterol
pertama di kelasnya yang digunakan untuk
pasien yang intoleran terhadap statin, tetapi hanya
dapat menurunkan kolesterol 15-20%
Nuvigil
Nuvigil (armodafinil) dari pabrik Teva diindikasikan diindikasikan
untuk mengobati kantuk yang berkaitan dengan
narkolepsi dan sleep apnea
Epzicom
dan Trizivir Kedua obat produksi GlaxoSmithKlineini, ViiV Healthcare’s
Epzicom (abacavir and lamivudine) dan Trizivir (abacavir sulfate, lamivudine,
dan zidovudine merupakan obat kombinasi tetap untuk
mengobati HIV.
Norvir
dan Kaletra Norvir (ritonavir) dan Kaletra (lopinavir) produksi Abbott
Laboratories ini adalah protease inhibitors
yang diindikasikan untuk mengobati HIV.
Obat ini terutama berkhasiat untuk HIV tipe-1
karena menghambat protease HIV (P1) yang merupakan enzim yang memutuskan rantai
polipeptida menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan demikian “ matangnya”
virus- virus baru dihalangi sehingga yang beredar adalah virus-virus yang belum
“matang” yang tidak bersifat menular
Post a Comment