Thursday, December 1, 2016

Hari HIV AIDS WHO Luncurkan Panduan Baru Untuk Mendeteksi Dini

Tags


Apotekers.com Pedoman baru deteksi diri unutk virus HIV dalam meningkatkan akses dan diagnosis HIV pada tanggal 29 November 2016 diluncurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelang hari HIV sedunia. Kurangnya diagnosis HIV merupakan kendala utama untuk menerapkan rekomendasi bahwa setiap orang yang terkena HIV harus ditawarkan terapi antiretroviral (ART).

Sebuah laporan menunjukan bahwa lebih dari 18 juta orang yang menderita HIV sedang menjalani terapi ART, dan sebanyak itu juga masih belum mendapatkan terapi ART, kebanyakan yang tidak mendapatkan terapi ART tidak menyadari telah terkena HIV.

Hari HIV AIDS WHO Luncurkan Panduan Baru Untuk Mendeteksi DiniData menunjukan bahwa sekitar 14 juta orang memang tidak menyadari bahwa telah terkena HIV. Banyak dari mereka adalah orang yang sulit dalam mengakses pengujian terhadap penyakit ini. Sehingga jutaan orang HIV kehilangan kesempatan dalam melakukan pengobatan yang mampu menyelamatkan jiwa mereka. Pengujian driri terhadap HIV membuka pintu untuk mengetahui status HIV dan dapat mencari tahu bagaimana untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.

Pengujian diri dari HIV dapat menggunakan cairan mulut atau darah melalui tusukan jari untuk menemukan status kesehatan pribadi seseorang. Hasilnya dapat dilihat dalam 20 menit bahkan bisa kurang. Mereka yang hasilnya positif dapat disarankan untuk mengikuti tes konfirmasi di pelayanan kesehatan. WHO menyarankan untuk melakukan konseling dan rujukan cepat untuk layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan.

Ini merupakan satu cara untuk mengetahui lebih banyak orang yang terkena HIV.  Artinya mendiagnosa orang sebelum menjadi sakit, memberikan manfaat lebih untuk dapat bertahan hidup. Data menunjukan bahwa dari tahun 2005 sampai tahun 2015 orang yang terkena HIV meningkat dari 12% menjadi 60%. Peningkatan penyerapan tes HIV telah meyebabkan lebih dari 80 % dari semua orang yang didiagnosis HIV mendapatkan terapi ART.

Berdasarkan data hanya 30% pria yang telah diuji apa terkena HIV atau tidak. Akibatnya pria yang terkena HIV kurang mendapatkan terapi ART karena tidak terdiagnosis sebelumnya. Hal ini juga menyebabkan pria lebih rentan meninggal akibat HIV dibandingkan perempuan.

Tetapi beberapa wanita muda di Afrika Timur dan Selatan lebih tinggi tingkat infeksinya dari pada pria. Kurang dari satu dari lima orang anak perempuan menyadari status HIV mereka. Hal ini juga terjadi pada pasangan suami istri diketahui bahwa 70 persennya terkena HIV tetapi tidak melakukan pengujian terhadap dirinya.

Pedoman WHO terbaru merekomendasikan cara-cara untuk membantu orang yang positif HIV sehingga dapat mendorong mereka untuk melakukan pengujian diri. Dengan menawarkan pengujian diri tersebut diharapkan dapat memperdayakan orang untuk mengetahui status HIV mereka sendiri.

WHO sangat mendukung tiga negara di Afrika Selatan yang telah menerapkan pengujian diri melalui proyek STAR UNITAID dan lebih banyak negara sedang mempertimbangkan penerapan tersebut.

Sumber : http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2016/world-aids-day/en/

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon