Tuesday, November 29, 2016

Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronik

Terapi Pengobatan Gagal Ginjal Kronik ginjal  gagal ginjal  penyakit ginjal  penyebab gagal ginjal  obat gagal ginjal  batu ginjal  penyakit gagal ginjal  penyebab penyakit ginjal  obat penyakit ginjal  obat ginjal  gagal ginjal kronis  gagal ginjal akut  pengobatan gagal ginjal  tanda tanda penyakit ginjal  obat herbal gagal ginjal  penyakit ginjal kronik  obat gagal ginjal kronis  penyakit pada ginjal  radang ginjal  gangguan ginjal  obat tradisional gagal ginjal  pengobatan ginjal  ginjal kronis  penyakit ginjal kronis  obat herbal ginjal  penyebab batu ginjal  tanda penyakit ginjal  pengobatan alternatif gagal ginjal  penyebab ginjal  tanda tanda gagal ginjal

Apotekers.com Terapi penyakit gagal ginjal kronik dapat dibagi menjadi dua bagian, diantaranya terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Pada artikel ini akan membahas bagaimana penatalaksanaan penyakit gagal ginjal kronik sebagaimana lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai patofisiologi, klasifikasi, dan manifestasi gagal ginjal kronik.


Terapi Non Farmakologi

Diet rendah protein (0,6 sampai 0,75 g/kg/hari) dapat membantu memperlambat perkembangan CKD pada pasien dengan atau tanpa diabetes, meskipun efeknya cenderung kecil.

Terapi Farmakologi

Pada penderita hipertensi
• Kontrol tekanan darah yang memadai dapat mengurangi laju penurunan GFR dan albuminuria pada pasien dengan atau tanpa diabetes.

• Terapi antihiprtensi untuk pasien CKD dengan diabetes atau tanpa diabetes sebaiknya diawali dengan pemberian inhibitor ACE atau bloker reseptor angiotensin II. Bloker kanal kalsium nondihidropiridin biasanya digunakan sebagai obat antiproteinuria lini kedua apabila penggunaan inhibitor ACE atau bloker reseptor angiotensin II tidak dapat ditoleransi.

• Klirens inhibitor ACE menurun pada kondisi CKD, sehingga sebaiknya terapi dimulai dengan pemberian dosis terendah.

• GFR umunya menurun hingga 25% sampai 30% dalam 3 sampai 7 hari setelah memulai terapi dengan inhibitor ACE karena obat golongan ini mengurangi tekanan intraglomerular. Peningkatan perlahan kreatinin serum lebih dari 30% setelah inisiasi terapi dapat terjadi karena inhibitor ACE dan penghentian penggunaan sangat disarankan. Kadar serum potassium sebaiknya dimonitor untuk mendeteksi perkembangan hyperkalemia setelah inisiasi atau peningkatan dosis inhibitor ACE.





Artikel Terkait


EmoticonEmoticon