Saturday, October 29, 2016

Peranan Apoteker Sebagai Pengendali Resistensi Antibiotik

Peranan Apoteker Sebagai Pengendali Resistensi Antibiotik

Apotekers.com Banyaknya kasus resistensi antibiotik sebanarnya tak terlepas dari kesalahan dalam pemakaian antibiotik itu sendiri, baik itu dari dosis yang digunakan, maupun kepatuhan dalam penggunaanya. Alangkah baiknya antibiotik digunakan se rasional mungkin melalui kepatuhan dalam penggunaannya. Sebagai seorang farmasi ataupun apoteker memegang peranan penting dalam pengendali resistensi antibiotik, pada artikel ini akan dibahas tentang penyebab terjadinya resistensi sampai dengan peranan apa saja yang harus dilakukan apoteker sebagai pengendali resistensi antibiotik.

Penyebab Resistensi Antibiotik

  • Penggunaan AB yang tidak rasional ( peresepan AB tidak sesuai dengan indikasi )
  • Mudahnya akses terhadap AB 
  • Ketidakpatuhan penggunaan AB
  • Pengobatan sendiri yang tidak tepat
  • Kebersihan dan sanitasi yang tidak baik dari fasilitas pelayanan kesehatan
  • Penggunaan AB di sektor peternakan sebagai growth promotor yang melebihi batas yang diperoleh.
Seterusnya bagaimana dampak yang ditimbulkan resistensi AB, berikut penjelasanya.

Dampak Resistensi Antibiotik

  • Gagal terapi standar ancaman bagi pasien karena pandemik resistensi AB memperpanjang lama rawat sehingga biaya semakin tinggi. Perpanjangan masa sakit dikomunitas, serta penularan mikroba resisten dikomunitas semakin banyak.
  • Meningkatnya resiko kematian
  • Dibutuhkan terapi dengan AB lini 2 yang lebih toksik ( dan sering kurang manjur)
Dengan banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh resistensi antibiotik membuat pemrintah mengeluarkan Permenkes RI No 8 tahun 2015 tentang pembentukan Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba yang selanjutnya disingkat KPRA, dalam rangka mengendalikan penggunaan antimikroba secara luas baik difasilitas pelayanan kesehatan dan dimasyarakat.

Progam Pengendalian Resistensi Antibiotika (PPRA) Permenkes RI no 8 Tahun 2015

PPRA dilakukan di RS dengan ditunjukan 20 RS pendidikan sebagai pilot project
Tugas PPRA :
1. Menerapkan kebijakan tentang pengendalian resistensi AB dan penggunaan AB
2. Menetapkan, memonitor dan evaluasi penggunaan AB
3. Menyelenggaraan forum diskusi/ kajian pengololahan penderita penyakit infeksi
4. Menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman,dan
5. Kesadaran tentang pengendalian resisten AB terkait dengan pengunaan secara rasional

Peran Apoteker Sebagai Anggota Tim Pengendalian Resistensi Antibiotik

Hal ini memerlukan kolaborasi berbagai profesi kesehatan, antara lain dokter, ahli mikrobiologi, perawat dan apoteker.

  • Upaya mendorong penggunaan antibiotik secara bijak ( penggunaan antibiotik propilaksis, empirik maupun definitif. Terlibat aktif dalam komite farmasi dan terapi )
  • Menurunkan transmisi infeksi melalui keterlibatan aktif dalam Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi.
  • Memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang penyakit infeksi dan penggunaan antibiotik yang bijak. 
Sumber : Seminar Nasional Darurat Antibiotik (UNAND)




Artikel Terkait


EmoticonEmoticon