Cara Kerja Dimenhidrinat sebagai Anti Mabuk Perjalanan

Table of Contents

Obat mabuk perjalanan, dimenhidrinat, dramain, antimo, cara kerja obat dimenhidrinat mengatsi mabuk perjalanan, ikatan apoteker indonesia, IDI

apotekers.com Taukah kamu bahwa obat anti mabuk perjalanan yang banyak digunakan orang untuk mengatasi mabuk perjalanan merupakan obat golongan antihistamin. Berikut merupakan cara kerja Dimenhidrinat (yang sering disebut juga dipenhidramin dalam konteks obat antimabuk perjalanan) sebagai anti mabuk perjalanan:

Mabuk perjalanan, atau motion sickness, adalah kondisi tidak nyaman yang ditandai dengan mual, muntah, dan pusing, yang terjadi akibat adanya konflik sinyal antara mata dan telinga bagian dalam (sistem vestibular) yang mengatur keseimbangan. Dimenhidrinat adalah salah satu obat yang paling umum digunakan untuk mencegah dan mengobati gejala ini.

Dimenhidrinat diklasifikasikan sebagai antihistamin generasi pertama dengan sifat antiemetik (anti-muntah) dan antikolinergik. Mekanisme utamanya sebagai anti mabuk perjalanan adalah:

1. Menghambat Sistem Vestibular di Telinga Dalam

 * Sistem Vestibular yang terletak di telinga bagian dalam, bertanggung jawab untuk mendeteksi gerakan dan perubahan posisi kepala, kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan.

 * Pada mabuk perjalanan, gerakan berulang yang tidak terduga (seperti guncangan mobil, ombak laut, atau turbulensi pesawat) menyebabkan stimulasi berlebihan pada sistem vestibular ini.

 * Dimenhidrinat bekerja dengan cara menghambat rangsangan berlebih yang dikirimkan dari sistem vestibular ke pusat muntah di otak. Dengan menekan aktivitas sistem keseimbangan ini, obat dapat mencegah terjadinya sinyal "kebingungan" yang memicu mual dan pusing.

2. Efek Antihistamin dan Antikolinergik Sentral

 * Dimenhidrinat adalah turunan dari difenhidramin, yang merupakan penghambat reseptor histamin \text{H}_1 (antihistamin). Obat ini bekerja di berbagai area otak, termasuk chemoreceptor trigger zone (CTZ) dan pusat muntah.

   * Histamin adalah zat kimia yang berperan dalam proses mual dan muntah yang diinduksi oleh gerakan. Dengan menghambat reseptor histamin, dimenhidrinat mengurangi respon mual.

 * Obat ini juga memiliki efek antikolinergik, yaitu menghambat kerja asetilkolin (zat kimia di sistem saraf) pada reseptor tertentu di otak. Efek antikolinergik ini juga berkontribusi dalam menekan rangsangan saraf yang memicu mual dan muntah.

3. Menyebabkan Rasa Kantuk (Sedasi)

 * Sebagai antihistamin generasi pertama, dimenhidrinat memiliki kemampuan untuk menembus sawar darah otak dengan mudah, yang menyebabkan efek samping utama berupa kantuk (sedasi).

 * Meskipun merupakan efek samping, kantuk ini sebenarnya membantu dalam mengatasi mabuk perjalanan.

   * Meredakan kecemasan: Rasa kantuk membantu menenangkan dan merelaksasi penggunanya selama perjalanan.

   * Pengalihan perhatian: Dengan tertidur atau merasa mengantuk, tubuh dan otak akan teralihkan dari stimulasi gerakan yang dapat menyebabkan mual atau pusing, sehingga keluhan mabuk perjalanan berkurang secara signifikan.

Cara Konsumsi yang Tepat

Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, dimenhidrinat sebaiknya dikonsumsi 30 hingga 60 menit sebelum memulai perjalanan. Hal ini memungkinkan obat memiliki waktu yang cukup untuk diserap dan mencapai konsentrasi efektif dalam tubuh sebelum stimulasi gerakan dimulai.

Penting untuk diingat: Karena efek kantuknya yang kuat, obat ini tidak disarankan bagi pengemudi atau operator mesin, dan penggunaannya harus selalu sesuai dengan dosis anjuran pada kemasan atau petunjuk dokter.


Post a Comment