Obat Yang Mempengaruhi Sistem Imun
Table of Contents
Apotekers.com Obat sistem imun meliputi antiserum dan imnoglobulin untuk imunisasi aktif, digunakan dalam terapi untuk berbagai kondisi patologi akibat infeksi bakteri atau virus. Kelas terapi obat sitem imun dibedakan menjadi subkelas terapi serum dan immunoglobulin, serta vaksin.
Serum atau anti serum dan imunoglobulin adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk imunisasi pasif yang memberikan imunitas terhadap penyakit infeksi yang sesuai. Antiserum pemberian perlindungan pada pasien dengan memindahkan antibodi pasif yang dihasilkan individu lain atau oleh karena infeksi alam lain, misalkan imunoglobulin hepatitis B, atau imunisasi aktif dengan imunogen tertentu, misalnya antiserum rabies, berasal dari manusia atau kuda.
Biasanya keduanya digunakan, jika tidak tersedia vaksin, jika diperlukan perlindungan segera dan tidak cukup waktu untuk meransang antibodi pasien sendiri melalui imunisasi aktif, atau jika pasien tidak sanggup menghasilkan antibodi, atau kemampuannya berkurang menghasilkan antibodi ; misalkan imunosupresi disebabkan kemoterapi atau tindakan radiasi kanker, atau oleh karena penyakit imnodefisiensi. Antiserum dapat digunakan untuk profilaksis atau terapi. Perlindungan yang diberikan antiserum dapat spesifik, misalnya antitoksin difteri, atau bersifat umum, misalnya imunoglobulin atau gamaglobulin .
Contoh-contoh anti serum diantaranya meliputi, hepatitis b immunoglobulin, human rabies Ig, Ig RHO D (human), iminoglobulin, plasma immunoglobulin G IV (human).
Vaksin adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk menimbulkan imunitas aktif agar mendapatkan pertimbangan terhadap penyakit infeksi. Vaksin dibuat dari bakteri keseluruhan, misalnya vaksin pertusis, atau dari kapsul polisakarida bakteri tertentu yang dimurnikan, misalnya vaksin pneumokokus, dan toksoid dari toksin bakteri formaldehid.
Vaksin bakteri dan toksoid dapat merupakan obat tunggal, misalnya vaksin tifoid atau toksoid tetanus; atau dalam bentuk kombinasi, misalnya toksoid difteri tetanus dan vaksin petusis. Dengan pengecualikaan bcg untuk tuberkolosis dan vaksin tifoid oral hidup. vaksin tersusun dari zat tak hidup.
Vaksin virus dibuat dari virus yang dilumpuhkan, misalnya, campak, atau virus tak hidup dinonaktifkan, misalnya influenza. Vaksin virus juga dapat merupakan sedian tunggal atau sedian kombinasi, tapi sedikit catatan bahwa vaksin virus takaktif tidak boleh dikombinasikan dengan vaksin hidup. Vaksin biasnya menimbulkan imunitas spesifik dan tahan lama.
Beberapa contoh antiserum mapun vaksin lain diantaranya : vaksin hepatitis B + DTPw, Vaksin Influenza, Vaksin Petusis dikombinasi dengan diphteria dan tetanus toxoid, Vaksin fefer yang dilemahkan, Virus Campak strain Cam 70, Virus hepatitis A inaktif, Virus Polio (strain Sabin) tipe, HBsAg, Human Ig G, Human papilomavirus tipe 16, inactivated poliomyelitis virus type 1 40 antigen unit, Meningococcal polysaccharide vaccine dan sebagainya.
Post a Comment