Farmakokinetika Pada Pasien Gangguan Fungsi Hati
Table of Contents
Apotekers.com Dalam beberapa keadaan penggunaan obat pada pasien khusus terutama kondisi gangguan fungsi hati perlu pengaturan dosis obat yang cukup ketat. Ilmu mengenai farmakokinetika klinik haruslah bisa diterapkan dengan baik. Hal ini terkait dengan fungsi hati yang sangat berperan penting dalam eliminasi dan metabolisme obat.
Pada penyakit gangguan fungsi hati kemampuan organ tersebut untuk memetabolisme obat juga terganggu, struktur atau fungsi nya yang abnormal akan mempengaruhi kemampuan hati dalam memberikan efektifitas obat.
Fungsi Hati
- Fungsi metabolik hati
- Sekresi empedu dan protein plasma
- Biotransformasi metabolik
- Penyimpanan darah dihati
Pertimbangan Pendosisan Pada Penyakit Hati
- Sifat dan beratnya penyakit hati
- Eliminasi obat
- Rute pemberian obat
- Ikatan protein
- Aliran darah hepatik
- Klirens instrinsik obstruksi biller
- Perubahan farmakodinamik rentang terapeutik
Dalam pengaturan dosis pada gangguan fungsi hati banyak menggunakan klasifikasi Child - Pugh
sebagai acuan dalam pemberian dosis obat pada pasien gangguan fungsi hati, berikut merupakan klasifikasinya:
1
|
2
|
3
|
|
Encephalolopatthi
|
Tidak ada
|
1 atau 2
|
3 atau 4
|
Ascites
|
Absen
|
Ringan
|
Sedang
|
Bilirubin (mg/dL)
|
1-2
|
2-3
|
> 3
|
Albumin (g/dL)
|
> 3,5
|
2,8 – 3,5
|
< 2,8
|
Waktu Protombin
|
1 – 4
|
4 – 10
|
> 10
|
Keterangan :
1. < 5 = tidak ada kerusakan/ gangguan fungsi hati
2. 5-6 = disfungsi ringan
3. 7-9 = disfungsi sedang
4. >10 = disfungsi berat
Nb: Jika seandainya Nilai Child- Pugh yang diperoleh 8-9 maka penurunan dosis awalnya 25 %, dan jika seandainya nilai Child Pugh yang diperoleh besar sama 10 maka penurunan dosis awalnya 50 %
Post a Comment