Wednesday, December 7, 2016

Updates Informasi Antibiotik Terkini Antibiotik Bedah

Updates Informasi Antibiotik Terkini Antibiotika Bedah antibiotik antibiotik radang tenggorokan  obat antibiotik  antibiotik untuk radang tenggorokan  golongan antibiotik  jenis obat antibiotik  antibiotik infeksi saluran kemih  obat antibiotik radang tenggorokan  obat antibiotik untuk radang tenggorokan  jenis antibiotik  daftar obat antibiotik radang tenggorokan  penggolongan antibiotik  antibiotik untuk infeksi saluran kemih  mekanisme kerja antibiotik  antibiotik untuk flu  radang tenggorokan antibiotik  nama obat antibiotik  antibiotik diare  obat obat antibiotik  antibiotik untuk isk  antibiotik spektrum luas  resistensi antibiotik  antibiotik untuk batuk  antibiotik tipes  golongan obat antibiotik  nama antibiotik untuk radang tenggorokan  antibiotik untuk diare  antibiotik golongan sulfa  obat golongan sulfa  obat penisilin  jenis antibiotik untuk radang tengg


Apotekers.com Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya Updates Informasi Antibiotik Terkni Antibiotika Non Bedah dan pada artikel ini akan membahas bagaimana pembaruan informasi terkini mengenai antibiotik bedah. Bagaimana nanti akan dibahas secara mendalam agar menambah pengetahuan tentunya.

Antibiotika Bedah


1. Antibiotik Profilaksis Bedah

Merupakan pemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 24 jam pasca operasi pada kasus yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda infeksi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi.

Dasar pemeilihan antibiotik untuk tujuan profilaksis :
  • Seseuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak pada kasus bersangkutan.
  • Spektrum sempit untuk mengurangi resiko resistensi bakteri
  • Toksisitas rendah
  • Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian.
Waktu pemberian antibiotika profilaksis 
  • Diberikan kurang dari 30 menit sebelum insisi kulit. Idealnya diberikan pada saat induksi anestesi . Rute secara iv/ antibiotik iv drip.
  • Dosis pemberian pada jaringan target operasi kadar antibiotik harus mencapai kadar hambat minimal hingga 2 kali lipat kadar terapi.
NB : Dosis ulangan dapat diberikan atas indikasi pendarahan lebih dari 1500 ml atau operasi berlansung selama lebih dari 3 jam.

2. Antibiotika Kombinasi

Merupakan pemberian antibiotik lebih dari satu jenis antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Tujuan pemberian antibiotik kombinasi adalah :
  1. Meningkatkan aktifitas antibiotik infeksi spesifik (efek sinergis)
  2. Memperlambat dan mengurangi resiko timbulnya bakteri resisten
Indikasi penggunaan antibiotik kombinasi adalah :
  1.  Infeksi disebabkan oleh lebih dari satu bakteri (poli bakteri)
  2.  Abses intraabdominal, hepatik, otak dan saluran genital (infeksi campuran aerob dan anerob)
  3.  Terapi emperis pada infeksi berat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada antibiotik kombinasi :
  • Kombinasi antibiotik yang bekerja pada target yang berbeda dapat meningkatkan atau menganggu keseluruhan aktivitas antibiotik.
  • Suatu kombinasi antibiotik dapat memiliki toksisitas yang bersifat aditif atau super aditif. Contohnya : Vankomisin secara tunggal memiliki efek neftotoksik minimal, tetapi pemberian bersama aminoglikosida dapat meningkatkan toksisitasnya.
  • Diperlukan pengetahuan jenis infeksi, data mikrobiologi dan antibiotik untuk mendapatkan kombinasi rasional dengan hasil efektif.
  • Hindari penggunaan kombinasi antibiotik untuk terapi empiris jangka panjang
  • Biaya pengobatan pasien.
No
Gologan Antibiotik
Sediaan
Aplikasi Pada Kasus Penyakit  Meningitis
Beta lactam/ Cepalosporin Kombinasi
 1
 Ampisillin +Cefotaxim
Injeksi
Maningitis usia 0-4 minggu
 2
 Ampisillin + cetotax +Vantomisin
Injeksi
Maningitis usia 1-3 Bulan
 3
 Cetriaxon/Cefotax+ Vancomycin
Injeksi
Maningitis usia 3 bulan-50 tahun
 4
 Ampisillin+Cetriaxon/Cefotaxim+ Vancomycin
Injeksi
Maningitis usia  > 50 tahun
 5
Ampisillin+Ceftazidime+ Vancomycin
Injeksi
Maningitis usia dengan penurunan imun
 6
 Vancomycin+Ceftazidim
Injeksi
Operasi Saraf dan Kelapa Leher

Pilihan Antibiotik pada kuman Streptocci

No
Kuman (alpha-hemolytic-streptococci)
Penyakit
Sensitivitas Antibiotik
1.
Streptococci anginosus group contains S.intermedius, anginosus adan constelatus
Penyebab Abses
Sensitif penisilin
2.
S. Bocis containse (S. gallolyticus subspecies gallolyticus
Kanker kolon
Sensitif penisillin
3.
S. mitis group( contains S. mitis, aratis, gardonil, and sanguinous
Pasien demam neutropenia, endocarditis
Resisten Penisilin
4.
S. Mutans group
Penyebab sakit Gigi
Umumnya sensitif penisilin Sensitif golongan penisilin dan tidak sensitif clindamisin
5.
S. pyagenes (Group A)
Pharingitis, skin dan soft  tissu
Clindamisin resisten 1,5-2% Makrolida resisten 4-7 %
6.
S. Agalactiae (Group B)
Infeksi neonatus, infeksi saluran genital, kulit, jaringan lunak
Clindamisin resisten 16-26 %, Makrolida resisten 7-32%
7.
Sterptococcus pneumaniae
Otitis media, sinusitis, pneumonia, nasoparink
Penisilin dan seftriakson sensitif *Penambahan vankomisin + seftriakson tidak diindikasikan terapi empirik non infeksi SSP

Multi-Drug Resisten Gram Negative
  • MDR gram negatif didepenisikan adalah organisme yang masif sensitif tidak lebih dari satu antibiotik golongan carbapenem, aminoglikosida, fluroquinolon, penisilin dan cefalosporin.
  • Sensitifitas terhadap sulfonamida, tetrasiklin, polimiksin dan sulbaktam tidak masuk dalam kelompok MDR Gram Negative.
Terapi MDR Gram Negaive

MDR Pseudomas aeruginosa
MDR Acinetobacter baumannil/ calcoaceticus complex
Antipseudomonoas beta lactam + aminoglikosida bila sinergi
Betalaktam + aminoglikosida atau ampisilin/sublaktam+aminoglikosida

Dosis antibiotik untuk MDR dan Carbapenemase-producing Infection-Normal renal dan Fungsi Hepatik
  • Meropenem : 2g IV Q8H, Infus lebih tiga jam
  • Capefime :  2g IV Q8H, Infus lebih tiga jam
  • Ceftazidime : 2g IV bolus loading dose lebih 30 menit dari 6g IV sebagai kelanjutan infus lebih 24 jam
  • Piperacilin/tazobactam : 3,375g iv bolus loading dose lebih 30 menit dari kelanjutan infus 3,375g IV Q4H infus lebih 4 jam
  • Ampicillin/sulbactam : 3g IV Q4H (untuk MDR A. Baumanni only)
Konsensus SIS (Surgical Infection Society) 

Konsensus SIS pada kasus infeksi intra abdomen:
  1. Tidak memberikan cephalosporin generasi 1, ampisilin, eritromisin, dan vankomisin (tidak aerob/anaerob)
  2. Metrodinazol, clindamisin tidak diberikan tunggal karena kurang aktifitas terhadap aerob.
  3. Aminoglikosida, azteronam, cefuroxim, cefonicid, cefamandole, ceforanide, cefotetan, cefotaxime, cefoperazon, ceftriaxon, ceftazidime, sebaiknya tidak diberikan tunggal karena cakupanya kurang terhadap gram negativ anaerob.
  4. Antibiotik yang dapat diterima adalah Cefoxitin, cefotetan, cefmetazole, ticarcillin/ clavulanic acid.
  5. Untuk infeksi didapat di RS : Imipenem- cilastatin, metronidazol/clindamisin + aminoglikosida/sepalosporin genrasi 3.

3. Antibiotik Pada Kasus Pilihan

  • PICU/NICU
  • Demam Tipoid
1. PICU/NICU di Salah Satu Rumah Sakit

No
Kuman
 Antibiotik Resisten (%)
1
Pseudomonas sp (21,81%)
Ampisilin sulbaktam (75%), ampisillin (100%), Seftriakson(25%), Sefiksim (50%), Gentamisin(66,6%), Kloramfenikol(16,67%), Kotrimoksazol(25%)
Klebsiella sp
Ampisilin sulbaktam(83,3%), Sefepim(41,66%), meropenem(25%), Ampisilin(100%),Seftriakson(66,67%),Amikasin (8,3%)Gentamisin(58,33%), Klorampenikol(16,67%), Siprofloksasin (33,33%) dan Kontrimoksazol(33,33%)
2
Jenis Bakteri
Gram positif 16,36%, Gram negatif 83,63%
2. Pedoman Pengendalian Demam Tipoid
Kemenkes: 364/Menkes/SK/V/2006

Antibiotika
Dosis
Kelebihan dan Kekurangan
Kloramfenicol
Dewasa: 4x500 mg (2g) selama 14 hari
Anak : 50-100 mg/kgBB/hari max 2g selama 10-14 hari
-Murah
- Pemberian Peroral/IV
-Tidak diberikan bila leukosit < 2000/mm3
Seftriakson
Dewasa : 2-4g/hari, selama 3-5 hari
Anak-anak : 80 mg/kgBB/hari Selama 5 hari
-Cepat menurunkan suhu demam
- Aman untuk anak
-Pemberian IV
Ampisilin& Amoxilin
Dewasa : 3-4 g perhari selama 14 hari
Anak-anak : 100mg/kg/BB/hari selama 10 hari
-Aman untuk hamil
-Tidak Mahal
- Pemberian peroral/iv
Quinolon
-Siprofloksasin 2x500 mg/hari selama 7 hari
-Ofloksasin 2x(200-400mg)/hari Selama 7 hari
-Fleroksasin (1x400mg)/hari selama 7 hari
-Efektifitas mencegah relaps&karier
-Pemberian peroral
- Anak-anak tidak dianjurkan karena ESO pada pertumbuhan tulang
Thiamfenikol
Dewasa : 4x500 mg
Anak-anak: 50mg/kgBB/hari
selama 5-7 hari
-Dapat diberikan untuk anak dan dewasa
-Dilaporkan cukup sensitif pada beberapa daerah
TMP-SMX-Kotrimoxsazol
Dewasa: 2x(160-800mg) selama 14 hari
Anak-anak: TMP-6-10mg/kgBB/hari
SMX 30-50 mg/kgBB/hari
Selama 10 hari
-Tidak mahal
-Pemberian peroral

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon