Friday, November 25, 2016

Obat Yang Mempengaruhi Sistem Imun

Obat Yang Mempengaruhi Sistem Imun Sistem kekebalan tubuh sistem imun  imunologi  sistem kekebalan tubuh  kekebalan tubuh  sistem imunologi  respon imun  sistem pertahanan tubuh  sistem imun manusia  imunitas  sistem imun pada manusia  sistem kekebalan tubuh manusia  sistem imunitas tubuh manusia  sistem imun tubuh  penyakit sistem imun  sistem kekebalan tubuh pada manusia  sistem kekebalan  penyakit imunologi  sistem pertahanan tubuh manusia  sistem pertahanan tubuh pada manusia  autoimun  kekebalan tubuh manusia  mekanisme pertahanan tubuh  penyakit pada sistem imun  imun tubuh  sistem tubuh manusia  penyakit imun  penyakit rheumatoid arthritis  sistem imun spesifik  penyakit sistem kekebalan tubuh  sistem imun non spesifik  obat herbal  obat tradisional  obat herbal diabetes  obat batuk  jamu kuat  pengobatan tradisional  obat batuk berdahak  pengobatan herbal  batuk  obat alami  obat batuk herbal  obat herbal keputihan  obat obat tradisional  obat tradisional kolesterol  jamu kuat lelaki  obat kulit  pengobatan  jamu kuat pria  obat kolesterol tradisional  ramuan obat tradisional  obat obat herbal  jamu kuat alami  jamu kuat tradisional  obat herbal alami  obat tahan lama  obat alami kolesterol  obat alternatif  kuat lelaki  obat pria  jamu kuat pria tradisional  obat

Apotekers.com Obat sistem imun meliputi antiserum dan imnoglobulin untuk imunisasi aktif, digunakan dalam terapi untuk berbagai kondisi patologi akibat infeksi bakteri atau virus. Kelas terapi obat sitem imun dibedakan menjadi subkelas terapi serum dan immunoglobulin, serta vaksin.

Serum atau anti serum dan imunoglobulin adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk imunisasi pasif yang memberikan imunitas terhadap penyakit infeksi yang sesuai. Antiserum pemberian perlindungan pada pasien dengan memindahkan antibodi pasif yang dihasilkan individu lain atau oleh karena infeksi alam lain, misalkan imunoglobulin hepatitis B, atau imunisasi aktif dengan imunogen tertentu, misalnya antiserum rabies, berasal dari manusia atau kuda.

Biasanya keduanya digunakan, jika tidak tersedia vaksin, jika diperlukan perlindungan segera dan tidak cukup waktu untuk meransang antibodi pasien sendiri melalui imunisasi aktif, atau jika pasien tidak sanggup menghasilkan antibodi, atau kemampuannya berkurang menghasilkan antibodi ; misalkan imunosupresi disebabkan kemoterapi atau tindakan radiasi kanker, atau oleh karena penyakit imnodefisiensi. Antiserum dapat digunakan untuk profilaksis atau terapi. Perlindungan yang diberikan antiserum dapat spesifik, misalnya antitoksin difteri, atau bersifat umum, misalnya imunoglobulin atau gamaglobulin .

Contoh-contoh anti serum diantaranya meliputi, hepatitis b immunoglobulin, human rabies Ig, Ig RHO D (human), iminoglobulin, plasma immunoglobulin G IV (human).

Vaksin adalah obat yang digunakan dalam terapi untuk menimbulkan imunitas aktif agar mendapatkan pertimbangan terhadap penyakit infeksi. Vaksin dibuat dari bakteri keseluruhan, misalnya vaksin pertusis, atau dari kapsul polisakarida bakteri tertentu yang dimurnikan, misalnya vaksin pneumokokus, dan toksoid dari toksin bakteri formaldehid.

Vaksin bakteri dan toksoid dapat merupakan obat tunggal, misalnya vaksin tifoid atau toksoid tetanus; atau dalam bentuk kombinasi, misalnya toksoid difteri tetanus dan vaksin petusis. Dengan pengecualikaan bcg untuk tuberkolosis dan vaksin tifoid oral hidup. vaksin tersusun dari zat tak hidup.

Vaksin virus dibuat dari virus yang dilumpuhkan, misalnya, campak, atau virus tak hidup dinonaktifkan, misalnya influenza. Vaksin virus juga dapat merupakan sedian tunggal atau sedian kombinasi, tapi sedikit catatan bahwa vaksin virus takaktif tidak boleh dikombinasikan dengan vaksin hidup. Vaksin biasnya menimbulkan imunitas spesifik dan tahan lama.

Beberapa contoh antiserum mapun vaksin lain diantaranya : vaksin hepatitis B + DTPw, Vaksin Influenza, Vaksin Petusis dikombinasi dengan diphteria dan tetanus toxoid, Vaksin fefer yang dilemahkan, Virus Campak strain Cam 70, Virus hepatitis A inaktif, Virus Polio (strain Sabin) tipe, HBsAg, Human Ig G, Human papilomavirus tipe 16, inactivated poliomyelitis virus type 1 40 antigen unit, Meningococcal polysaccharide vaccine dan sebagainya.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon