Sunday, October 23, 2016

Penyakit Epilepsi Dan Obat-Obat Epilepsi

Epilepsi Dan Obat-Obat Antiepilepsi,Penyakit Epilepsi Dan Obat-Obat Epilepsi

Apotekers.com Epilepsi adalah gangguan kovulsi kronik, yang paling umum diketemukan ditandai dengan serangan berulang gejala sakit yang disertai konvulsi dan kehilangan kesadaran, dikenal sebagai tipe grandmal. Jika serangan berualang penurunan kesadaran terjadi sesaat, disebut sebagi petit mal, selain itu juga dikenal tipe fokel- temporal yang memperlihatkan gejala kejang lokal.

Konvulsi adalah manifestasi gangguan otak, lokal atau umum, dapat terjadi oleh karena cacat bawaan, penyakit degenerasi, trauma ssp, anoksia, demam, gangguan metabolisme, epilepsi, anafilaksis, neoplasma, penyakit serebrovaskulus, keracunan, dan gejala putul alkohol atau obat lain.

Penyakit yang melandasi konvulsi mungkin tidak dapat disembuhkan, tetapi konvulsi itu sendiri selalu dapat dikendalikan. Sesekali konvulsi sukar untuk dikendalikan, makanya perlu tindakan khusus, misalnya memberikan anestesi umum. Pemilihan obat terutama didasarkan pada serangan dan bukan berdasarkan atas etiologi penyakit, pertimbangan lain meliputi usia pasien, respon terhadap terapi terdahulu, dan efek samping obat.

Terapi obat tunggal menunjukan beberapa keuntungan, antra lain :

  • Mudah mengevaluasi hasil terapi
  • Mudah mengevaluasi kadar obat dalam darah
  • Efek samping dapat dikurangi
  • Terhindar dari kemungkinan terjadinya interaksi obat.
Tetapi ternyata itu terpaksa memerlukan terapi majemuk dengan kombinasi dua jenis obat, atau lebih. Pemberian antiepilepsi selalu dimulai dengan dosis rendah, kemudian dinaikan bertahap sampai gejala epilepsi terkendali. Frekuensi pemberiannya didasarkan pada waktu paroh. Antiepilepsi dengan waktu paroh lama, seperti fenobarbital, diberikan sekali sehari sebelum tidur. Kadang- kadang obat perlu diberikan 3 kali sehari, untuk menjaga agar kadar plasmanya tidak terlalu tinggi, sehingga dapat dihindari dari efek sampingnya. Anak-anak biasanya diberikan lebih sering dengan dosis relatif lebih tinggi per kg bobot badan oleh karena cepatnya anak-anak memetabolismekan obat.

Fenitoin dan karbamazepin merupakan obat untuk mengatasi epilepsi tipe grand mal, keduanya hampir tidak menimbulkan sedasi. Fenobarbital lebih disukai pada anak-anak sebagai alternatif fenitoin dan dapat ditambahkan pada regimen fenitoin yang belum dapat dikendalikan konvulsinya. Dalam terapi epilepsi hendaknya diperhatikan benar terapi majemuk dan pada saat dilakukan pemutusan obat. Interaksi antar jenis epilepsi sangatlah kompleks tanpa diikuti efek terapi yang memadai. Pemutusan terapi antiepilepsi hendaknya tidak boleh mendadak.

Obat kelas terapi epilepsi meliputi : asam valproat, divalproatna, gabapentin, karbamazepin, klonazepam, lamotrigin, levetirasetam, natrium fenitoin, natrium fenobarbital, oksakarbazepin, pregabalin, topiramat.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon