Monday, October 17, 2016

Cara Mencegah Dan Mengobati Diabetes

Cara Mencegah Dan Mengobati Diabetes

Apotekers.com DM dapat dicegah dengan menerapkan hidup sehat sedini mungkin yaitu dengan mempertahankan pola makan yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran, buah dan serat, membatasi makanan yang tinggi karbohidrat, protein dan lemak, mempertahankan berat badan yang normal sesuai dengan umur dan tinggi badan serta tentunya dengan olah raga teratur. Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk mencegah serta mengobati diabetes melitus.

1. Diet

Pernderita DM sangat dianjurkan untuk menjalankan program diet sesuai dengan yang dianjurkan, yang dapat pengobatan antidiabetika oral atau insulin, harus menaati diet terus menerus, baik dalam jumlah kalori, komposisi dan hal yang utama waktu makan harus diatur dengan baik. Ketaatan dalam menjaga pola makan ini diperlukan sekali guna untuk meningkatan pencegahan maupun pengobatan diabetes melitus.

2. Olahraga

Dengan olahraga teratur sensivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik, sehingga insulin yang ada walaupun relatif kurang, dapat dipakai dengan lebih efektif. Lakukan olahraga 1-2 jam sesudah makan terutama pagi hari selama 1/2 - 1 jam perhari minimal 3 kali seminggu.

3. Dipeptidyl peptidase four inhibitor ( DPP4-I)

DPP-4 merupakan protein membran yang diekspresikan pada berbagai jaringan termasuk sel imun. DPP-4 Inhibitor adalah molekul kecil yang meningkatkan efek GLP-1 dan GIP yaitu meningkatkan "Glucose-Mediated Insulin Secretion" dan mensupresi sekresi glukagon. Penelitian klinik menunjukan bahwa DPP-4 Inhibitor dapat menurunkan HbA1C sebesar 0,6-0,9 %. Golongan obat ini tidak menimbulkan hipoglikemia bila dipakai sebagai monoterapi.

4. Algoritme Pengolahan Diabetes Melitus Tipe 2 Menurut ADA/EASD

Algoritme tingkat pertama ini dibuat dengan memperhatikan kerakteristik intervensi individual, sinergisme dan biaya. Tujuannya adalah untuk mencapai dan mempertahankan HbA1C < 7 % dan mengubah intervensi secepat mungkin bila target glikemik tidak tercapai.

Beberapa langkah yang dapat diikuti untuk pengolahan DM antaranya.

- Intervensi Pola Hidup dan Metformin

Berdasarkan bukti-bukti keuntungan jangka pendek dari jangka panjang bila berat badan turun dan aktivitas fisik yang ditingkatkan dapat tercapai dan dipertahankan serta "cost efectiveness" bila berhasil, maka kosensus ini menyatakan bahwa intervensi pola hidup harus dilaksanakan sebagai langkah pertama pengobatan pasien diabetes tipe 2 yang baru.

Intervensi pola hidup juga untuk memperbaiki tekanan darah, profil lipip, dan menurunkan berat badan atau setidaknya mencegah peningkatan berat badan. harus selalu mendasari pengelolahan pasien diabetes tipe 2, bahkan bila telah diberi obat-obatan. Untuk pasien yang tidak obesitas ataupun berat badan berat badan berlebih, modifikasi komposisi diet dan dingkat aktivitas fisik tetap berbperan sebagai pendukung pengobatan. Para ahli membuktikan bahwa intervensi pola hidup saja sering gagal mencapai atau mempertahankan target metabolik karena kegagalan menurunkan berat badan atau berat badan naik kembali dan sifat penyakit ini yang progresif atau kombinasi faktor-faktor lain.

Oleh sebab itu pada konsensus ini ditentukan bahwa terapi metformin harus dimulai bersamaan dengan intervensi pola hidup pada saat diagnosis. Metformin direkomendasikan sebagai terapi farmakologik awal. Pada keadaan ini tidak ada kontra indikasi spesifik, karena efek lansungnya terhadap glikemia, tidak ada penambahan berat badan dan hipoglikemia serta harganya yang cukup murah.

- Menambah Obat Kedua

Bila dengan intervensi pola hidup metformin dosis maksimal yang dapat ditolerir target glikemik tidak tercapai atau tidak dapat dipertahankan, sebaiknya obat lain setelah 2-3 bulan memulai pengobatan atau setiap saat bila target HbA1C tidak tercapai. Bila terdapat kontraindikasi terhadap metformin atau pasien tidak dapat mentolerir metformin maka perlu diberikan obat lain. Konsensus menganjurkan dilakukan pemberian insulin atau sufonilurea. Nilai HbA1C mnrupakan indikator penting untuk menentukan jenis obat apa yang digunakan untuk mengobati diabetes. Pasien dengan HbA1C > 8,5% atau dengan gejala klinik hiperglikemia sebaiknya diberi insulin, dimulai dengan insulin basal ( Intermediate-Acting atau Long-Acting), tetapi banyak juga pasien DM tipe 2 yang baru memberikan respon terhadap obat oral.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon