Thursday, November 10, 2016

Fungsi Sistem Saraf Otonom Bagi Tubuh

Fungsi Sistem Saraf Otonom Bagi Tubuh,saraf  sistem saraf manusia  sel saraf  sistem saraf pada manusia  sistem koordinasi  sistem saraf pusat  sistem koordinasi pada manusia  sistem saraf tepi  sistem saraf otonom  sel saraf manusia  saraf otonom  saraf sensorik  sistem regulasi pada manusia  saraf tepi  saraf otak  saraf simpatik  kelainan pada sistem saraf  sistem koordinasi manusia  susunan saraf pusat  anatomi sistem saraf  sistem persyarafan  bagian bagian sel saraf  neuron sensorik  sistem neurologi  saraf parasimpatik  sel saraf sensorik  saraf manusia  saraf pusat  bagian sel saraf  31 pasang saraf spinal

Apotekers.com Saraf parasimpatik dan saraf simpatik merupakan bagian dari sistem saraf otonom. Sitem saraf otonom mengatur fungsi tubuh baik organ maupun jaringan bekerja tanpa dikehendaki, tanpa disadari. Pada artikel ini akan membahas bagaimana fungsi dari sitem saraf parasimpatik dan sistem saraf simpatik bagi fsiologi tubuh manusia.

Sistem Saraf Parasimpatik

Sistem saraf ini menghasilkan neurotransmiter asetilkolin yang besar peranannya dalam melakukan aktivitas fsiologi, diantaranya :

  • Mengatur Aktivitas Otot-Otot Polos
Asetilkolin berkerja sangat dominan terhadap aktivitas otot polos, seperti sekresi air liur, air mata, asam klorida, enzim-enzim pencernaan dan peristaltik usus.
  • Mengatur Aktivitas Otot Rangka
Asetilkolin akan menyebabkan depolarisasi permukaan sel. Potensial sel akan meningkat, terjadi permeabilitas membran sel otot-otot rangka. Meningkatkan permeabilitas membran sel, ion Na plus, K plus, Dan Ca akan masuk ke dalam sel dan akan menempati bagian troponin C, troponin C bergeser, akan membuka tropminosin dari posisi awalnya yang pasif berubah menjadi aktif setelah bertemu dengan miosin. Aktin dan miosin sebelumnya terpisah akan bertemu, kemudian menimbulkan peregangan akibat itu terjadilah regangan antara aktin dan miosin yang disebut aktimiosin. Aktimiosin inilah yang menimbulkan kontraktilitas pada otot rangka dalam tubuh sehingga manusia dapat beraktivitas, secara normal mengatur fsiologis tubuh.
  • Meningkatkan Aktivitas Otak
Asetilkolin akan membawa impuls listrik, yang dapat meningkatkan aktivitas otak, menjadikan otak untuk dapat berfikir secara normal, menganalisis, meinterprestasikan seseuatu sehingga otak dapat bekerja selama 24 jam sehari semalam. Asetilkolin dikontrol juga oleh enzim asetilkolin enterase, enzim ini akan mengubah asetilkolin menjadi kolin yang tidak aktif dan asam asetat. Secara fsiologis tubuh hanya menerima secukupnya saja agar dapat berjalan secara normal. Kelebihan asetilkolin mengakibatkan dampak terhadap organ tubuh seperti hiperaktif, autis, epilepsi, dan sebagainya.
  • Meransang Sekresi Air Liur dan Air Mata
Ketertarikan terhadap makanan, baik itu dari warna makanan, aroma makanan yang enak itu dikarenakan oleh asetilkolin. Demikian juga dengan air mata ketika merasakan kesedihan dan kesenangan air mata juga akan keluar dengan sendirinya.
  • Membantu Proses Pencernaan
Asetilkolin berfungsi dalam mendorong makanan ke bawah sehingga makanan yang masuk ke mulut akan didorong ke usus untuk di proses.
  • Mengontrol Denyut Nadi Jantung
Asetilkolin melakukan fungsi antagonis fungsional dengan norepinefrin di jantung sehingga mengontrol denyut nadi jantung berada dalam keadaan normal
  •  Membantu Proses Metabolisme
Asetilkolin mengontrol pengeluaran insulin dari sel beta pankrean, sehingga berperan dalam membantu proses metabolisme karbohidrat dan juga membantu proses metabolisme lemak dan protein dalam tubuh, yang akan mengubahnya menjadi energi.
  •  Berperan dalam sistem reproduksi 
Asetilkolin meranngsang sel saraf kelamin ( nervus pundendus ), terjadi vasodilatasi arteri pembuluh darah, cavum cavernosum akan terisi darah, pembuluh darah vena akan tertutup, akan menimbulkan turgor, dan akhirnya terjadi ereksi, baik pada laki-laki maupun wanita.
  •  Meransang Mukus
Meransang mukus atau zat pelincir pada vagina agar terhindar dari kerusakan benda-benda tumpul
  •  Membantu Proses Glikogenesis
Dihati asetilkolin berperan dalam membantu proses glikogenesis, membantu enzim Uridine Diphospho Glucose (UDPG) membentuk glikogen untuk disimpan dihati.

Sistem Saraf Simpatik

Sistem saraf ini menghasilkan norepinefrin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas fsiologis tubuh manusia, diantaranya :
  •  Merelaksasi Otot Polos, bekerja antagonis fungsional dengan sistem saraf parasimpatik
  •  Merelaksasi Otot Rangka bekerja antagonis fungsional dengan sistem saraf parasimpatik
  •   Norepineprin Dengan Serotonin mengatur fungsi sitem saraf pusat dan juga menjaga perasaan mood yang baik pada manusia
  •   Norepenefrin bersar perannya dalam mengurangi sekresi air liur, agar liur yang dikeluarkan sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh
  •   Mengatur proses glikogenolisis hal ini berperan pada saat puasa maupun kelaparan, yaitu mengubah glikogen menjadi glukosa yang bisa digunakan sebagai sumber energi.
  •   Menghasilkan glukagon hal ini berguna untuk mengimbangi insulin pada saat kelaparan
  •   Berperan dalam sistem reproduksi menggantikan fungsi asetilkolin dari berereksi menjadi ejakulasi
  •   Memperkuat atau mengimbangi kontraksi jantung yang dapat mengimbangi asetilkolin pada reseptor jantung
  •   Mengimbangi kerja dari asetilkolin di usus yang meransang peristlatik usus sehingga dapat terhindar dari diare atau kontraksi lainya.
  •   Mengimbangi sekresi mukus pada vagina agar mukus yang diproduksi tidak berlebihan.
Sumber : Patofsiologi Farmakologi Farmakoterapi

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon