Wednesday, October 19, 2016

Penatalaksanaan Yang Digunakan Pada Gangguan Ginjal Akut

Penatalaksanaan Yang Digunakan Pada Gangguan Ginjal Akut



Apotekers.com Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk penatalaksanaan GGA ini adalah upaya preventif diantaranya adalah dengan menghindari obat yang nefrotoksik atau menjaga keseimbangan elektrolit dan tekanan perfusi ginjal, menghilangkan penyebab/komplikasi, perawatan penunjang dan menggunakan terapi obat.

Tujuan Dan Sasaran Terapi

Tujuan dari pengobatan gangguan fungsi ginjal akut dengan cara menghilangkan penyebab utama, mencegah kerusakan lebih lanjut, mengembalikan fungsi ginjal secepat mungkin dan salah satu solusinya adalah dengan cara meningakatkan keluaran urin dan RBF, menjaga keseimbangan cairan elektrolit, menghilangkan sampang metabolit dan meminimalkan kerusakan ginjal akibat senyawa kimia. Jenis terapi yang digunakan adalah terapi tanpa obat atau dengan obat. Dibawah ini dijelaskan bagaimana terapi tanpa obat dan terapi dengan obat.

Terapi Tanpa Obat, Terapi Dengan Obat, Terapi Nutrisi

1. Terapi Tanpa Obat

Terapi tanpa obat adalah terapi dengan mengontrol volume urine pasien dan begitu juga terhadap oliguria pada kasus prerenal azotemia. Kemudian resusitasi cairan cepat bertujuan untuk memperbaiki perfusi renal, mencegah hipoksia tubulus, dan dengan mencegah nekrosis tubulur akut. Terapi pendukung dapat dilakukan dengan menjaga euvolemia perfusi jaringan, keseimbangan elektrolit dan menghindari nefrotoksin. Penyembuhan GGA iskemik berlansung selama 14-21 hari dan dapat diganti dengan terapi alternatif.

2. Terapi Dengan Obat

Terapi dengan obat dapat menggunkan beberapa senyawa obat, diantaranya 
a. Diuretika
Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk meningkatkan ouput urine dan meningkatkan Rate Blood Flow (RBF) sebagi efek vasolidator. Keuntungan meningkatkan output urine adalah untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit akan lebih mudah, menurunkan edema paru dan mungkin untuk mendapatkan pemberian nutrisi yang adekuat. Untuk penatalaksanaan lini pertama dapat dilakukan sebagai berikut,
  • Loop diuretik, dosis awal 40-80 mg/hari secara intra vena ( iv)
  • Mannitol, diberikan secara parentral 12,5-25 g dalam 20% larutan infus selama 3-5 menit. Dilakukan monitor ouput urine, elektrolit serum dan osmolalitas secara berkala. Pemberian dopamin pada GGA masih kontraversil. Sampai saat ini, pemberian dosis rendah 0,5-2 mikro gram/kg/ menit menimbulkan dilatasi vaskuler renal dan meningkatkan RBF dan GFR. Dosis tinggi akan berikatan dengan reseptor alfa dan beta adrenergik, menimbulkan vasokontriksi pada ginjal sehingga menurunkan GFR.
b. Obat vasoaktif
Obat golongan katekolamin lain seperti infus dobutamin memperbaiki klerens kreatinin tanpa meningkatkan output urine. Mekanisme kerja dari obat ini adalah peningkankan output jantung dan RBF, mekanisme kerjanya adalah agonis selektif reseptor dopamin. Fenoldopam merupakan agonis selektif reseptor dopamin-1 sehingga menimbulkan vasodilatasi arteriola ginjal dan nutriuresis.

3. Terapi Nutrisi

Terapi dengan mengatur pemberian nutrisi dapat dilakukan intervensi dengan beberapa cara antara lain :
  • Elektrolit, elektrolik jumlahnya harus diatur sedemikian rupa, misal terjadi hiperglikemia, pasien dengan GGA oliguria dibatasi kaliumnya untuk mencegah terjadinya hiperkalemia, pasien dengan GGA dengan cairan yang banyak dan dialisis intermiten pembatasaan Na.
  • Monitoring pada magnesium dan forfor, Masalah yang sering terjadi adalah masalah hiperphospatemia khususnya pasien GGA dengan kerusakan jaringan atau katabolisme meningkat, senyawa yang mengandung kalsium dapat diberikan pada pasien dengan serum fosfat lebih dari 7 mg/dl
  • Protein, pasien GGA memecah protein dengan cepat dan sel tidak dapat menggunakan asam amino dengan efisien.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon